Marcelo sampai di posisi menerima apa yang diputuskan teman-temannya. Kalaupun tidak ada yang mau berteman dengan dirinya juga tidak jadi masalah. Dengan menyatakan diri pada teman-temannya, Marcelo yang sudah berusaha menjelaskan secara baik-baik, secara komprehensif, tahap per tahap untuk memberi pemahaman pada temannya, pesoalan diterima atau tidak itu urusan temannya.Â
Pastinya Marcelo akan tetap berteman baik dengan mereka. Meskipun ada yang tidak mau berteman dengannya, tidak menjadi persoalan.
"Itu urusan mereka, kalau mo jelaskan secara komprehensif dan secara baik-baik, persoalan mereka trima itu urusan mereka. Yang pasti tetap berteman dengan baik, walaupun mereka tidak berteman dengan saya tidak apa-apa."
Ada yang hebat dalam diri seorang Marcelo, ini yang membuktikan dirinya sama dengan yang lain. Ia sangat aktif dalam berorganisasi, dari organisasi kepemudaan, organisasi gereja dan organisasi lainnya.Â
Sempat menjadi Bendahara Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Minahasa Utara, Ketua Pemuda dan Remaja di gerejanya, Ketua Komunitas Sanubari Sulut, Komisi Pemuda Sinode Am yang meliputi tiga provinsi yakni, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.
Keaktifan Marcelo dalam berorganisasi kemudian membawa dirinya terbentuk dengan proses hingga bisa menyelesaikan studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra pada tahun 2010. Kemudian tahun 2017 ia menyelesaikan progam magisternya di jurusan Kepemimpinan Kristen, dan menyelesaikan studi S2 yang kedua kalinya di jurusan Pastoral Konseling tahun 2019.
Pencapaian yang Marcelo lakukan sangat luar biasa. Ia berhasil diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari 12 tahun yang lalu.
"Jadi saat ini memang kalau mo bilang sukses masih jauh. Karena saya menjadi seorang pegawai negeri sipil dari dua belas tahun yang lalu. Hanya satu kali tes langsung masuk."
Dalam bersosial di masyarakat ia dikenal dengan pengetahuan dan pendidikanya, sehingga ia dipercayakan masyarakat untuk memimpin sebuah desa yang ada di Minahasa Utara.Â
Sekarang Marcelo adalah PNS yang diangkat menjabat menjabat sebagai Hukum Tua (Kepala Desa). Â Sebelumnya ia juga pernah jadi Plt Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dinas P3A Minahasa Utara pada tahun 2018 dan Sekretaris Kelurahan di tahun 2019.
Upaya Marcelo dalam mencapai keberhasilan tak terlalu banyak tantangan. Menurutnya tantangan yang sesunggunya berada dalam diri seseorang. Bagaimana ia bisa menerima dirinya dulu agar bisa menjadi diri sendiri, itu yang utama. Karena mengambil jabatan yang dipercayakan itu tentu akan berkoordinasi dengan hati sendiri agar tidak sakit hati dengan tekanan-tekanan dari luar.Â