"Yo ndak, yang ada tanda tangannya 1 juta" hehe.
Sejauh ini sudah ada 200 pcs kaos bertanda tangan yang nantinya akan dijual secara terbuka dan ada website resminya. "Ya tapi sekarang sudah mulai saya jualin, sama orang Jakarta juga saya jual hehe."
Hal ini (mungkin) sedikit menjawab untuk dana kampanye yang dipersiapkan nanti saat bertanding di Pilwali.
Saya menjadi penanya terakhir yang kemudian terlibat komunikasi dua arah untuk menjelaskan yang kurang jelas. Setelah itu kami yang hadir berfoto bersama dengan beliau. Saat itulah Bu Risma melihat saya dan bertanya "orang itu siapa?" Karena seseorang tadi tidak ikut berfoto.
"Itu teman kami juga Bu, cuma kurang paham aja." Padahal terus terang saya tidak tau orang yang tadi memotong pembicaraan dan bertindak tidak etis seperti itu. Tapi untuk menenangkan Bu Risma, maka saya jawab saja begitu.
Tepat setelah Bu Risma keluar, teman-teman blogger lanjut makan siang. Sementara saya menghampiri seseorang yang tadi sempat memotong dan membisiki saya. Berikut ini hasil pembicaraan saya dengan orang tersebut.
Saya : saya minta maaf kalau tadi kurang pas, tapi salahnya di mana ya?
Dia : ya sudah, sudah selesai, mau gimana lagi?Â
Saya: lho iya ini penting untuk saya jelaskan, saya bertanya karena ingin tau. Ga ada kepentingan apa-apa.
Dia: anda blogger di mana?
Saya: saya nulis di Kompasiana