Jika tidak, ini tanganku genggamlah dengan kuat.
Yakinlah kita bisa mengalahkan badai itu.
Yakinlah setelah badai pasti ada pelangi.
Wahai cintaku engkau selalu menantang badai sehingga kita sudah sampai sekarang ini.
Puisi ini tentang perjuangan saya bersama istri saya.
Sindangkerta, 15-05-23
Alan Reis (AR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!