Mohon tunggu...
Wahid MaulanaAhsan
Wahid MaulanaAhsan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

hobi buat video dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah Izinkan Aku Belajar

30 Maret 2023   19:00 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mari kita sedikit berkenalan dengan Alan, seorang ayah yang di berkahi satu orang putra yang bernama an'im, orangnya hobi main game apalagi dengan game Mobile Legend, sebuah game yang sangat populer ahir-ahir ini, sejenis permainan yang di rancang untuk ponsel, di mana permainan itu terdiri dari dua tim, dan setiap tim terdiri dari lima pemain yang mengendalikan avatarnya sendiri-sendiri atau lebih di kenal dengan "Hero".

Tugas dari tim itu sederhana mencapai dan menghancurkan markas musuh dan mempertahankan markas mereka sendiri yang terdiri dari tiga jalur yang menghubungkan markas mereka masing-masing, tapi hobi anaknya sangat terbalik dengan hobinya, yang dimana An'im hobinya adalah belajar, sudah berkali-kali Alan melihat An'im lebih memilih belajar dari pada main game seperti waktu makan dan mandi An'im selalu belajar, Malam ini Alan berniat mengecek An'im apakah dia tidur atau belajar, Alan melihat sedikit cahaya ada di kamarnya dari lubuk yang paling dalam Alan berharap itu adalah cahaya dari ponsel saat An'im main game.

"tik" Suara bunyi Sakral atau lebih di kenal dengan Cetekan terdengar.

Alan kaget dan sedih ternyata An'im sedang belajar dan cahaya itu berasal dari ponselnya guna menerangi buku yang di baca, melihat ayahnya menyalahkan lampu An'im juga kaget dan langsung memiringkan ponselnya begaya seolah sedang ngegame.

"Duh gimana sih, itu lo turretnya maju lo" Ujar An'im

Mendengar itu Alan mengeluskan kepala, sambil berfikir mana bisa Turret bisa maju, Turretkan defence tim yang harus di hancurkan, dengan marah Alan menyeret An'im ke ruang tamu.

"AYAH UDAH BILANG NAK KALO DI SEKOLAH UDAH BELAJAR DI RUMAH JANGAN BELAJAR LAGI!!!" Sentak Alan yang kemudian menampar An'im.

"PAKK" Suara Tamparan yang begitu keras.

"Rankmu apa?" Tanya Alan.

"Warior" Jawab An'im.

Mendengar itu Alan marah karna Rank adalah tingkatan yang ada di Mobile Legend, dan Warior adalah tinggkatan paling bawah, dan yang paling atas adalah Mytical Glory.

"PAKK" Spontan Alan menampar lagi.

"AYAH MALU SAMA TETANGGA YANG LAIN NAK, YANG ANAKNYA UDAH ADA YANG MYTICAL GLORY, UDAH BISA JADI JOKI, NGEGAME GAK USAH DI SURUH, BAHKAN ADA YANG SAMPAI NIKAH SAMA SISCA KHOL NAK, BAPAK IRI SAMA MEREKA NAK"

"PAKK" Tampar Alan lagi karna merasa ketagihan.

An'im merenung di kamarnya, ia merasa tertekan dengan perilaku ayahnya, ia merasa bahwa yang di lakukan ayahnya adalah bertentangan dengan Sila ke 5 'Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia', berkali-kali An'im iri dengan orang tua teman-temannya yang mereka selalu mengingatkan anaknya belajar dengan giat, pernah suatu ketika saat temannya dijanjikan sama orang tuanya di belikan PS 5 kalo berhasil rangking satu, tapi ayahnya malah berjanji membelikannya PS 5 kalo An'im enggak rangking, Berkali-kali An'im selalu berfikir 'Hidup ini memang tidak adil'.

Alan tiba-tiba memasuki kamarnya An'im, mengemasi semua pakaiannya berencana mengusirnya dari rumah.

"Hari ini kamu gak boleh tidur di rumah, kamu harus nongkrong" Ujar Alan.

Alan membuka dompetnya kemudian mengeluarkan uang lima ratus ribu.

"Uang segini cukupkan" Sambil melemparkannya di mukanya An'im.

...

Melihat An'im yang selalu belajar dan tidak mau main game membuat Alan panik, ia berkali bingung dengan cara apa lagi An'im itu mau ngegame, Hingga terlintas keputusan yang matang, ia berencana menitipkan An'im ke adiknya yaitu Kelvin, dia sangat ahli dengan game Mobile Legend istilah kata Pro Playerlah, bahkan ia menang pada MPL season 6, sebuah turnamen Mobile Legend tertinggi yang di senggelarakan untuk para penggemarnya, malam ini Alan sudah janjian untuk bertemu dengannya.

"Mesti kakak kalo ngajak ngumpul ndadak terus" Ujar Kelvin dengan kesal

Karna kakaknya memaksanya untuk bertemu, Kelvin harus membatalkan live di youtubenya padahal hari ini jadwalnya Live Push Rank istilah kata 'meningkatkan peringkat sampai puncak yang tertinggi dalam sebuah game'.

"Jadi gini vin, ini demi anakku yang tercinta yaitu An'im vin" Ujar Alan mengawali pembahasan.

Kelvin mendengarkan curhatan Alan tentang Anaknya yang suka belajar, dan juga idenya untuk menitipkan kepadanya, dengan tekad yang kuat Kelvin mengiyakan permintaanya, berharap dengan ini An'im menjadi lebih suka Ngegame dan mengurangi belajar.

...

                Hari pertama An'im berada di rumahnya pamannya sangat risih ia tidak boleh membawa satu pun buku pelajaran yang hanya di bawa hanya pakaian dan satu buah ponsel untuk ngegame.

"Udah im mulai hari ini kamu jangan belajar ya, kita fokus naikkan rankmu im, aku yakin kalo rankmu tinggi pasti ayahmu bangga" Ujar Kelvin menyemangati An'im.

An'im merasa sangat kesal dengan kelakuan ayahnya, tapi sisi lain ia tidak bisa melakukan apa-apa, yang ia rasakan saat suatu yang membuatnya bahagia terus terhalang itu seperti 'Berjarak tapi dengan diri sendiri', ia lebih memaklumi takdir tidak berpihak kepadanya, dari pada kebahagiaan tidak berpihak kepadanya.

Pagi itu an'im di bangunkan oleh kelvin guna latihan pertamanya sebelum itu memulainya ia melakukan ritual pembukaan guna menyakinkan tekadnya

"Laki-laki harus ngegame" Ujar Kelvin

"Siap" Jawab An'im

"Biar keren"

"Siap"

"Kalo enggak mytical glory enggak boleh nikah"

"Siap"

Kelvin menyadari kalo mau mendidik An'im itu bukanlah hal yang mudah apalagi anaknya sangat tertarik dalam bidang edukasi, butuh dedikasi dan eksistensi yang wajib di lakukan secara konsisten, pada mulanya kelvin mengenalkan fitur-fitur dan sistem yang ada di Mobile Legend kemudian mempelajarinya fungsi dan manfaatnya Seperti roleplay, item equipment, emblem, statistik hero dan lain-lain, tidak lupa juga Update analisis hero dan latihan secara rutin dan tekun

"Kalo gitu bantuin dong im gimana sih, lihaten temanmu mati semua lo, kalo ada informasi itu langsung di share" Nasehat kelvin saat An'im mencoba ngegame

Melhat perkembangan yang mulai bagus An'im mencoba uji skil mode Ranked

"Nah cemas kau bek bek bek bek anjayyyy" Ujar An'im kesenangan dalam memaikan gamenya

Bahkan Kelvin mengajak An'im Push Rank bareng dan dilivekan di youtubenya dalam tanyangannya kelvin mengingatkan An'im untuk lebih memperdalam Roleplay dan hero signature atau posisi alami dan hero yang sering di gunakan dalam memaikan gamenya dan An'im memperhatikan apa yang d ucap pamannya.

...

Matahari terbit dengan terang ya iyalah itukan matahari, hal yang membuat Alan bahagia yang lompat salto adalah mendengar An'im sudah Legend, rank yang menempati urutan ke dua dalam Mobile Legend

"Anjayyy anakku udah Legend ngeri-ngeri" Ujar Alan kagum saat menelpon Kelvin

"Kerenkan siapa dulu gurunya" Jawab Kelvin dengan bangga

"Tapi kamu gak pakai ilmu hitamkan"

"Ya enggaklah, kamu itu emang bisanya buat anak aja tapi gak bisa ngurusinnya"

"Ya maklum aja kan yang buat bukan aku"

"Hah apa-apa..."

"Emmmm maksudku..."

Alan langsung mematikan telfonya.

...

Malam itu An'im dan Kelvin ngegame bareng, dalam beberapa hari ini banyak keanehan yang di rasakan An'im iya merasa daya tahan tubuhnya melemas bahkan sering sakit, betul aja ketika ia ngegame perutnya tiba-tiba sakit saat ia memuntahkannya ada darah yang keluar di mulutnya, melihat itu Kelvin khawatir dan menanyai keadaannya.

"Loh im kamu lagi sakit?" Tanya Kelvin

An'im menjawab dengan mengganggukkan kepala

"Itu sakitnya mulai kapan?"

"Dari seminggu lalu, mulai serig sakit-sakitan"

Kelvin memikirkan sesuatu kaya ada yang tidak beres dengan sakit yang di derita An'im

"Ooo jadi waktu kamu berhenti belajar kamu mulai sakit"

An'im menganggukan kepalanya lagi

Setelah hari itu penyakit An'im semakin parah tidak karuan, Tubuhnya menggigil, sering mutah, sudah berbagai obat ia beli nantu tidak ada yang membantu menyadari sakitnya mulai parah An'im langsung periksa ke dokter, hal mengejutkan terjadi ternyata An'im terkena penyakit Syndrom Edukasi, mengetahui An'im terkena penyakit itu Kelvin langsung menemui Alan.

"Apa anakku terkena penyakit Syndrom Edukasi" Ujar Alan kaget

"Iya anakmu terkena Syndrom Edukasi" Jawan kelvin

"Penyakit apa itu?"

"Syndrom Edukasi itu penyakit gangguan mental yang bisa merubah tingkah lakunya dan merusak tingkat kekebalan tubuh, tiba-tiba sering sakit kesehatannya menururn, di karnakan tidak belajar, ciri-ciri kalo penyakit ini makin parah itu badan panas banget, mutah, mual, sampai halusinasi berlebihan, kalo penyakit inigak di obati An'im bisa mati, kayaknya ini waktu yang tepat bagimu ngizinkan An'im menentukan pilihan hidupnya, soalnya gak semua anak itu nurut sama keinginan orang tuanya, sekarang kamu cahaya harapan untuk anaknya"

Alan bingung harus apa ia seperti berada dalam pilihan yang tidak ingin ia terima, pertama tidak ingin kalo An'im belajar lagi, kedua takut kalo sakit anaknya tambah parah, ia seperti di hadapkan pedang bermata dua, yang bisa melukainya dengan sudut mana saja, Kelvin meminum segelas air maklum tenggorokannya sudah kering karna sudah panjang lebar menjelaskan penyakit Syndrom edukasi. Alan sadar kalo dirinya tidak boleh gegabah di sisilain ia tidak bisa menahan sebal dengan keadaan yang ada, ia langsung pergi meninggalkan kelvin yang sedang minum.

"Lan, lan, lan" Panggil Kelvin yang bingung dengan tingkah laku Alan yang langsung pergi

...

Satu kalimat menggambarkan Alan hari ini 'Dia sedang tidak baik-baik saja', ia khawatir dengan kesehatannya Anim sampai tidak khawatir dengan kesehataannya, sudah dari pagi ia belum makan ia masih belum mengiklaskan kalo An'im kembali belajar lagi, ia mengambil ponselnya guna memaikan game sebagai bentuk pelampiasan.

"bek bek bek bek anjayyyy, cemas kau, cemas kau, anjayyyy"  Ujar Alan saat ngegame.

Saat ia main game tiba-tiba mati lampu yang menyebabkan sinyal wifinya ilang dan sialnya lagi Alan belum beli paket data.

"Loh he loh he, sinyalnya mana njiiir, dasar PLN biadab, belumbeli paketan lagi" Ujar Alan dengan kesal.

Sambil menunggu listrik hidup Alan menyadari suatu hal kalo setiap orang memiliki kebahagiaan sendiri-sendiri, tidak ada yang salah dari kebahagiaan setiap orang, yang salah itu tidak membiarkan orang lain bahagia atas kebahagiaannya, Alan sadar ia tidak membiarkan An'im menikmati kebahagiaannya, ia merasa bersalah atas tingkah lakunya selama ini, Lampu tiba-tiba hidup menandakan listrik kembali normal, Alan langsung mencari info tentang penyakitnya An'im dan mencari dokter spesialis untuk membantunya, Alan sadar kalo ia telat menyadari tapi bukan berarti ia telat memperbaiki.

Satu hari berlalu, Alan pergi mengunjungi An'im dengan membawa banyak buku pelajaran, menurut Dokter terapi yang pertama di lakukan saat terkena penyakit Syndrom Edukasi adalah membiarkan orang itu belajar sehari semalam full, melihat Alan menjenguk Kelvin dan An'im sangat bahagia, Kelvin mempersilakan Alan mengobrol empat mata sama anaknya

"Maaf ya nak selama ini bapak salah, bapak sadar kalo setiap orang punya keinginan dan proses yang beda-beda, sekarang kamu bebas memilih nak, mau terjun di bidang pendidikan atau permainan, milih jadi proplayer atau profesor selama pilihanmu itu baik bapak dukung" Nasihat Alan

"Makasih pak" Ujar An'im

An'im sangat terharu ahirnya ayahnya tau apa keinginannya selama ini ahirnya ia bisa belajar sepuasnya tanpa ada paksaan untuk ngegame, kadang kebahagiaan yang ia impikan ternyata datang dengan hal tak terduga, begitulah hidup kita menentukan apa yang kita inginkan, tapi kita tidak tau apa yang kita terima, kadang rasa sakit yang kita terima hari ini adalah jalan untuk mencapai kebahagiaan yang akan kita dapat.

Sebetulnya cerita ini sudah di filmkan mungkin yang berminat bisa kunjungi Youtube Alan Al-Ahsan dengan judul "Ayah Izinkan Aku Belajar | Short Story" Sekian dan Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun