Mohon tunggu...
A.L.A.Indonesia
A.L.A.Indonesia Mohon Tunggu... Dosen, Peneliti, Petualang, Penonton Sepakbola, Motivator, Pengusaha HERBAL -

"Jika KOMPASIANER tak punya nyali menuliskan kebenaran, ia tak ubahnya manusia tanpa ruh. Ia seperti mayat-mayat hidup. Catat! Jika kita berjuang mungkin kita tidak selalu menang, tapi jika kita tidak berjuang sudah pasti kita kalah. http://blasze.tk/G9TFIJ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harganas, Momentum Membangkitkan Kesadaran Membangun Bangsa Melalui Keluarga Berencana

30 Juli 2015   13:57 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:35 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 Keluarga Sebagai Pondasi Membangun Generasi Emas

  [caption caption="Ikrar Pendewasaan Usia Perkawinan Remaja Tangsel Dalam Rangka Memecahkan Rekor Muri (Foto Dokpri)"]

[/caption]

Peringatan Harganas 2015 merupakan salah satu kegiatan nasional yang dapat dijadikan sebagai media perenungan untuk membangkitkan kembali kesadaran betapa pentingnya peran keluarga dalam membangun bangsa. Salah satunya adalah peran remaja sebagai agen peubah dan penerus bangsa. sekaligus sebagai lokomotif kejayaan bangsa Di era globalisasi dan teknologi informasi yang serba terbuka ini, keluarga harus mampu melindungi anak-anak remajanya dari bahaya napza yang selalu mengancam setiap saat. Keluarga juga harus mampu memberi perlindungan anak-anak remajanya agar terbebas dari perbuatan yang melanggar norma-norma dan agama yaitu seks pra-nikah serta mencegah dari penularan HIV/AIDS yang makin marak di kalangan remaja.

 [caption caption="Ikrar Untuk Menunda Usia Perkawinan Remaja Tangsel (Foto Dokpri)"]

[/caption]

Para orang tua bisa mendorong dan memotivasi anak-anak remajanya untuk berperan aktif dalam Program “Generasi Berencana atau GENRE yang dioperasionalkan melalui kegiatan remaja di sekolah dan kampus-kampus di seluruh Indonesia. Untuk melahirkan generasi emas, keluarga harus mampu menciptakan dan membangun komunikasi yang baik dan berkualitas dengan anak-anak remajanya. Komunikasi yang baik dan berkualitas dalam keluarga akan mampu menjadi benteng pertahanan yang kokoh bagi anak-anak remaja dari pengaruh negative lingkungan sekitarnya. Jadikan anak-anak remaja tidak sekedar sebagai agen tapi menjadi lokomotif perubahan menuju kejayaan bangsa. Bukankah Presiden RI pertama Ir. Sukarno pernah mengungkapkan, "berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia". Ungkapan tersebut menunjukkan dahsyatnya kekuatan pemuda karena maju tidaknya sebuah bangsa sangat tergantung pada kualitas generasi mudanya.

[caption caption="Program Generasi Berencana "GENRE" (Foto Dokpri)"]

[/caption]

Sebuah kajian yang dilakukan oleh para sosiolog menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga dalam menentukan maju atau tidaknya sebuah bangsa, yaitu “family is the fundamental unit of society”, keluarga adalah pondasi sebuah bangsa. Artinya, jika keluarga sebagai pondasi lemah dan bobrok, maka “bangunan” bangsa juga akan lemah. Menurut kajian sosiolog tersebut, masalah-masalah yang terdapat dalam masyarakat seperti kriminalitas yang dilakukan oleh remaja, tawuran, kekerasan yang merajalela, dan segala macam kebobrokan sosial, adalah cerminan dari tidak kokohnya pondasi keluarga. Jadi, sangat jelas bahwa peran keluarga dalam kemajuan sebuah bangsa sangat besar. Keluarga kokoh yang berketahanan adalah keluarga yang dapat menciptakan generasi emas, menciptakan generasi-generasi penerus yang berkualitas, berkarakter kuat, sehingga menjadi pelaku-pelaku kehidupan masyarakat, dan akhirnya mampu membawa kejayaan bangsa.

 [caption caption="Salam GENRE (Foto Dokpri)"]

[/caption]

Jika selama ini keluarga seperti terlupakan dalam proses membangun bangsa, maka peringatan Harganas ke-XXII tahun 2015 ini dapat dijadikan momentum membangkitkan kesadaran pemerintah pusat dan daerah betapa pentingnya membangun bangsa dengan melibatkan keluarga sebagai pondasinya. Sejak era reformasi, pemerintah pusat dan daerah seperti tidak serius dalam memprioritaskan pembangunan keluarga Indonesia. Keluarga belum sepenuhnya menjadi basis kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah. Idealnya, pemerintah harus menempatkan keluarga sebagai institusi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas hingga ke pelosok-pelosok desa terpencil. Melalui momentum peringatan Harganas ke-XXII ini, semua pihak harus saling bergandengan tangan dalam menciptakan keluarga yang berkualitas. Keluarga yang mampu melahirkan generasi emas yang mampu membawa kejayaan bangsa.

[caption caption="Potret kekerasan remaja (Sumber presentasi BKKBN)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun