Mohon tunggu...
aku willy
aku willy Mohon Tunggu... -

catatan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilema Orang Rimba dan Taman Nasional

1 Oktober 2014   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:45 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang LSM yang mendorong perluasan Bukit 12 menjadi taman nasional kini hidup dengan kemewahan, nama besar dan eksistensi, dengan mudahnya melemparkan kondisi kekinian Orang Rimba Bukit 12 sebagai tanggung jawab negara.

Orang Rimba hanya dijadikan ikon untuk mencapai kepentingan konservasi saja, ketika itu tercapai kemudian mencari target-target baru untuk dikonservasi lagi, mainkan isu lagi, jualan lagi, begitulah seterusnya.

Mereka hampir dipastikan gagal mengurusi dampak yang timbul akibat dari kepentingan konservasi itu sendiri yang justru melahirkan banyak pelanggaran terhadap hak asasi masyarakat adat Orang Rimba Bukit 12.

Andai pemerintah serius memperhatikan Orang Rimba sebagai Masyarakat Hukum Adat sejatinya laporan KomnasHAM adalah dasar evaluasi bahwa ada hal-hal yang harus dibenahi untuk Bukit 12 yang kini sudah 15 tahun menjadi Taman Nasional.

Tak ada kata-kata terlambat jika ada kemauan dan kepedulian terhadap Orang Rimba yang kini semakin tebal di bawah bayang-bayang ancaman.

Agar tidak ada lagi pertanyaan, sesungguhnya siapa yang menarik untung dari Orang Rimba dan perluasan Taman Nasional Bukit 12.

*Refleksi 15 tahun bersama Orang Rimba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun