Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Latto Latto di Gudang Ayah

6 Januari 2023   23:05 Diperbarui: 6 Januari 2023   23:15 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan Kak!"

Tek-tok-tek-tok-tek-tok ....

"Jangan!" Dimas berteriak sangat keras. Mendengar suara gedebuk. Tubuh Sin terkulai di lantai. Pingsan.

Kepalanya berdarah akibat timpukan bola plastik dari mainan latto-latto. 

Dimas menangis histeris, dengan menutup kedua mata masih dalam posisi menunduk ke lantai.

"Dimas, ada apa?" 

Terdengar suara Mbak Mira memanggil namanya. Benarkah itu Mbak Mira. Dimas takut membuka matanya.

"Dim-Dimas!"

Mbak Mira menepuk pantat Dimas tiga kali. Anak itu baru percaya, bahwa itu memang benar suara Mbak Mira. Kebiasaan asisten rumah tangganya, selalu menepuk pantat anak itu jika susah diberi tahu.

Dimas membuka mata. Duduk menghadap Mbak Mira. Ia sudah berada di gudang Ayahnya. Mainan di dalam kotak hitam yang ia ambil sudah tiada. Kotak itu kosong.

"Dimas kalau takut keluar, kenapa masih saja di dalam gudang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun