Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Hari Guru: Sering Terlambat Sekolah

25 November 2022   23:39 Diperbarui: 25 November 2022   23:46 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalau seperti ini terus Mirna harus mengambil sikap. Mirna sebagai wali kelasnya ingin mencari tahu alasan Mia, mengapa sering datang terlambat? Sang guru ingin mengajarkan kedisiplinan kepadanya. Agar bisa datang lebih awal seperti teman yang lainnya.

Rencananya saat weekend, Mirna akan berkunjung ke rumahnya. Menemui Mia untuk berbicara dari hati ke hati.

Perjalanan ke rumah Mia, mengalami kendala. Jalan yang dilalui menanjak naik-turun. Bahkan sepeda motor tidak dapat melewatinya. Sang guru berjalan kaki, naik ke puncak menuju sebuah pedesaan.

Jarak rumah Mia ke sekolah lumayan jauh. Bisa saja alasan ini yang membuat muridnya sering datang terlambat. Pikir Mirna.

Di gubuk yang kecil, dengan pagar bambu. Ada seorang nenek yang tengah menumbuk padi. Mirna bertanya, "Benar ini rumah Mia, Nek. Saya wali kelasnya Mia, Nek." Sambil memperkenalkan diri.

Nenek itu pun menjawab, "Oh, Ibu gurunya Mia, toh. Mia sedang pergi ke warung sebentar Bu guru. Mungkin sebentar lagi pulang. Ada apa mencari Mia, Bu. Silahkan duduk dulu."

Mirna duduk di sebuah kursi kayu, yang tampak reot. Memandangi Nenek Mia yang sibuk dengan aktivitasnya. Lalu, mengatakan kepada neneknya. Mia sering datang terlambat sekolah. 

Neneknya berkata, " Mia itu sebelum berangkat nyapu rumah, cuci piring, dan cuci baju dulu. Bu. Maklum kalau terlambat. Mia anak yang penurut. Dia tidak mau neneknya kecapaian. Begitu, Bu."

Mirna mencerna setiap ucapan Nenek Mia. Masa tuanya masih bekerja, membesarkan Mia seorang diri. 

"Orang tua Mia kemana, Nek?"

Jeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun