Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Hari Guru: Sering Terlambat Sekolah

25 November 2022   23:39 Diperbarui: 25 November 2022   23:46 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mia muncul dari balik pohon yang menjulang tinggi menutupi jalan rumahnya. Membawa makanan untuk neneknya.

"Bu Mirna?"

..

Setelah mendengar cerita dari Nenek Mia, Sang guru sengaja menunggunya di perempatan jalan. Menunggu Mia untuk berangkat sekolah bersamanya.

Menunggu hampir setengah jam, Mia belum tampak batang hidungnya. Sang guru hampir menyerah. Mungkin muridnya lewat jalan lain. Tapi, entah di jalan mana lagi yang lebih strategis selain di sini. 

Tak menyangka muncul muridnya tengah mendorong gerobak sayur bersama sang nenek, berjalan ke arah lain. Bukan menuju tempat perhentian angkutan umum. Mirna mengikuti dari arah belakang.

Gerobak sayuran menuju ke sebuah desa yang lebih ramai para emak-emak berkumpul. Mia meninggalkan neneknya sendiri di sana, menawarkan dagangannya.

"Mia!" Sang guru memanggil.

"Kok Bu Mirna ada di sini."

"Ayo naik berangkat sama, Ibu." Ujar Sang guru.

Mia tersenyum, Mirna membalas senyum muridnya. Ternyata apa yang telah ia ajarkan padanya, sudah dilakukan oleh muridnya itu. Terharu. Seorang Mia yang sering dihukum karena sering datang terlambat. Dibalik semua itu, anak ini benar-benar memiliki kepribadian yang baik. Sikap tolong-menolong, dan hidup rukun bersama neneknya. Meski sebuah tanya dalam pikiran sang guru bergelayut, Kenapa Mia tidak tinggal bersama kedua orangtuanya saja? Mengapa harus memilih tinggal bersama neneknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun