"Terus dikasih."
"Iya."
Baja berpikir sejenak, satu-satunya nomor yang masuk hanya nomor Keti dan ia bilang tujuannya hanya butuh teman curhat. Lalu kata Feri berbeda.
"Siapa?"
"Ket...," Feri menghentikan ucapannya.
Ketika Rasit bergabung dia langsung  geming. Lalu pura-pura mengambil minumannya di bangku paling belakang. Baja berprasangka sepertinya dia akan mengatakan Keti nama kawannya tadi. Mengapa Feri menutupi namanya? Apa Rasit juga mengenal Keti?Â
**
Feri sengaja memberikan nomor Baja kepada Keti agar gadis itu berhenti menghubungi Rasit. Feri tak suka dengan hubungan keduanya. Feri tahu jalan cerita tetangganya yang sering salah mencari pasangan.Â
Rasit tidak tahu menahu soal itu. Tentang hubungan Baja yang menjadikan jembatan untuk memisahkan pertemanannya dengan Keti.
Kali ini Baja masih sibuk dengan gadget di tangannya. Di dalam kelas sewaktu istirahat. Akhir-akhir ini Baja lebih sering menyendiri. Bahkan dia tidak ikut Rasit dan Feri untuk menikmati makan siang bersama di kantin sekolah.
Sebuah penghapus melayang ke arahnya mengenai pundak. Baja sangat terganggu dengan hal itu. Walaupun hanya keisengan teman yang saling melempar karena candaan mereka yang berlebihan. Emosi Baja pun membludak seketika.