"Aku dijemput. Buat besok kamu langsung ke perpustakaan nanti aku ke situ."
"Siap, Komandan!"
Daffa memberi hormat membuat tawa Putri semakin renyah untuk didengar.Â
….
Lima menit sebelum pukul sepuluh pagi Daffa sudah tiba di sana. Dengan memakai celana jeans diatas lutut dan kaos destro dibelikan mamahnya seminggu lalu. Daffa ingin penampilannya membuat daya tarik untuk Putri es balok mencair.
Perpustakaan Kota yang pagarnya terbuat dari kaca tampak pengunjungnya dapat dihitung dengan jari. Rak buku tertata rapi, setiap rak selalu ada keterangan buku di atasnya. Novel-- Buku Panduan Memasak-- Mapel SD, SMP, SMA dipisahkan sendiri-sendiri. Agar para pengunjung lebih mudah mencari bahan bacaan.
"Daf-fa!"
Daffa mencari suara yang memanggil namanya. Di situlah cowok remaja itu hampir tersengat listrik.Â
'Bagaimana bisa Putri bersama Ranum?' pikir Daffa dari dalam hati.Â
"Daf, sorry yah lama buat kamu nunggu. Aku ke sini bareng adik tiri-ku namanya Ranum."
Ranum memaksakan untuk tersenyum sedangkan Daffa canggung dan mengalihkan pandangannya.Â