Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Love Story Of Dreaming Part 6

24 Juni 2022   01:08 Diperbarui: 24 Juni 2022   01:09 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mak Yah mencaci sepanjang hari di dapurnya. Keti masih melukis gunung beserta rerumputan coretan tangan kali ini membentuk rumah segitiga. Memandang Ibunya lantas tertawa.

Semua sudah siap, Mak Yah menaruh makanannya di atas meja. Tapi, kakinya terkilir. Keti, Kira menyerbu ke meja makan.

"Aduh, duh..Gusti!" 

Melihat sang Ibu yang kesakitan. Kira segera menuntunnya ke dalam kamar. Pikiran Mak Yah kacau, kepalanya berdenyut. Kaki yang tiba-tiba terkilir. Nasib sial terus menimpanya.

"Kira, ambil beras kencur dari dalam laci. Taruh ke piring, lantas dihanyutkan dengan air hangat.

Kira menurut. Selepas makan Keti menuju  kamar sang Ibu. Mak Yah menyuruh Keti mencuci tangan terlebih dahulu. Kira datang menyediakan obat tradisional yang diminta-- beras kencur tersebut diusapkan ke kaki sang Ibu. Dan, didiamkan beberapa jam sambil Mak Yah beristirahat.

**

Mak Yah berpikir bagaimana caranya mendapatkan modal jualan. Meski belum sembuh benar. Terpaksa keluar mencari pinjaman ke salah satu tetangga. Bu Laras berstatus penyediaan utang berbasis bunga. 

"Bu Laras, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Eh..., Bu Yah. Silahkan masuk, tumben mampir. Ada apa Bu?"

Ia mulai berbasi-basi menanyakan kabar Bu Laras. Berbincang soal harga cabai yang semakin mahal. Hingga menuju maksud tujuan kedatangannya kemari niat berutang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun