Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bukan Pemilik Ikan

16 Januari 2022   11:31 Diperbarui: 16 Januari 2022   11:36 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang sabar, Pah. Jangan berhenti untuk mencari Pak Wahyono! Mamah yakin papah akan diberikan kesempatan kedua untuk bertemu kembali dengannya. Dan, memperbaiki semuanya."

Sang istri selalu menguatkan. Bi Irma, Asisten rumah tangganya mendadak mengundurkan diri dari pekerjaan, dengan alasan saudara di kampung ada yang meninggal.

Gerik gerik Bi Irma tampak mencurigakan, istri Sultan Thamrin menugaskan suruhannya untuk mengikuti kemanapun Bi Irma pergi, secara diam-diam.

Bi Irma menaiki sebuah Bus dengan membawa beberapa perbekalan baju dalam sebuah dus. 

Wanita paruh baya yang sudah lama bekerja di rumah mewah, memilih pulang ke kampung halamannya.

"Ibu.... "

Sebuah kecupan mendarat di kening Bi Irma sambil mendekap erat dalam pelukan bersama anak perempuannya. Seorang pria yang sedari tadi mengikuti Bi Irma memotret dari kejauhan. Memberi informasi kepada majikannya lewat gadget. Usai itu dimasukan kembali ke dalam kantong celana.

Rumah sederhana, yang berdiri di pelosok desa terpampang bendera kuning di bagian depan pagar rumah. 

"Bu, emas Wahyono. Hikkk.... " 

Anak perempuan Bi Irma terisak saat memberi tahu bahwa suaminya telah tiada.

Bi Irma bersama perempuan berhijab hitam menuju ke sebuah makam yang tidak jauh dari rumahnya. Papan berisi coretan tinta putih dengan nama Wahyono Cahyadi begitu jelas terbaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun