"Mas Wahyu salah deh, setahuku di sini tidak ada lowongan pekerjaan untuk laki-laki. Maaf, kalau boleh tahu siapa yang ngasih nomerku?"
"Mega."
Idham bermain cantik soal ini. Dia sengaja melibatkan Wahyu untuk mendekati Adfa.
"Oh... "
"Jadi, gimana? Aku butuh pekerjaan, kapan kita bisa bertemu? "
Adfa tergagap, "Kapan-kapan yah_" Idham menyela, "Nanti malam aku ke rumahmu."
"Jangan!"
Gadis itu gugup belum pernah ada laki-laki yang bertandang ke rumahnya. Cara ini cukup ampuh untuk menghindari gosip tetangga. Adfa menolak.
Panggilan terputus keduanya sama-sama menatap ponsel. Bukan Idham kalau tak punya cara mendekati gadis itu. Dia tetap nekat dengan mengajak Wahyu menemui Adfa di kediamannya.
...
"Gila kamu, Dham. Kamu tidak mikirin perasaan Mega. Adfa itu sahabatnya," cerca Wahyu menampik keinginannya.