Setelah melewati penantian selama seminggu. Hatinya merasa gundah. Angin menyapu seluruh ruangan. Idham segera menutup tirai jendela kamar. Berbaring sambil menatap layar ponsel. Dia teringat dengan nomor Adfa. Namanya tersimpan inisial D'A.Â
Idham mengawali percakapan melalui chat pribadi.
Hai [Idham]
Tak ada tanda-tanda balasan dari Adfa. Dua centang biru yang Idham tunggu hanya harapan semu. dia terlelap dalam angan-angan.Â
Pagi yang cerah Idham beranjak dari ranjangnya--lekas membuka gadget. Dia terbelalak mendapati balasan Adfa.
Siapa? [Adfa]
Idham segera menelepon, gadis itu mengangkatnya.Â
"Assalamualaikum, Adfa." Idham menahan senyum.
"Walaikumsalam, maaf anda siapa?" jawab Adfa.
"Saya Wahyu teman sahabatmu. Katanya di tempat kerjamu ada lowongan kerja buat cowok," ucapnya berbohong.
Di seberang gadis berjilbab pink merasa bingung. Sahabat yang mana? Kapan dia bilang begitu?Â