Intervensi Moderat. Beberapa perilaku yang salah membutuhkan intervensi yang lebih kuat. Misalnya ketika murid menyalahgunakan privilesesnya, mengganggu aktivitas, mengganggu murid lain dan lain-lain. Berikut ini beberapa intervensi moderat untuk mengatasi problem jenis ini (Everstone, Emmer dan Worsham, 2003): 1) jangan beri privileses atau aktivitas yang mereka inginkan, 2) Buat perjanjian behavioral, 3) Pisahkan atau keluarkan murid dari kelas, 4) Kenakan hukuman atau sanksi.Â
Menghadapi Agresi
Kekerasan di sekolah yang lazim terjadi adalah perkelahian, bullying, dan pembangkangan atau permusuhan terhadap guru.Â
Untuk menghadapi perkelahian di tingkat sekolah dasar, anda melakukan intervensi, beri perintah verbal dengan nada keras :"Hentikan!" Pisahkan murid yang berkelahi dan suruh mereka kembali ke aktivitas semula. Ditingkat menengah jika terjadi perkelahian maka anda membutuhkan satu atau dua orang dewasa. Umumnya adalah lebih baik mendinginkan pihak yang bertengkar sehingga mereka bisa tenang terlebih dahulu. Kemudian pertemukan keduanya untuk mendapatkan informasi penyebab pertikaian tanpa saksi. Selanjutnya tanyai saksi.Â
Untuk mengurangi bullying strategi yang digunakan adalah (Limber, 1997, Olweus, 1984):Â
1)Buat sanksi untuk tindakan bullying lalu umumkan di setiap kelas,Â
2) buat kelompok persahabatan untuk anak yang sering menjadi korban bullying,Â
3) adakan pertemuan kelas regular untuk mendiskusikan bullying dengan anak-anak,Â
4) buat program penguatan sekolah dalam rangka "membuat anak menjadi lebih baik",Â
5) masukkan pesan program anti bulliying ke tempat ibadah, sekolah dan aktivitas komunitas lainnya dimana anak-anak terlibat didalamnya,Â
6) ajak murid yang lebih tua untuk bertindak sebagai pemantau dan mengintervensi jika mereka melihat bullying.Â