"Kakak tak tahu pasti. Mungkin tidak akan kembali selamanya."
“Si betina menangis tersedu dan berpesan: Berjanjilah untuk kembali, Kak.”
"Aku tidak bisa berjanji Dik, tapi yang pasti aku tunggu kau di sana. Berjanjilah bahwa kau akan memberi anak-anak kita makan yang bergizi, mainan yang lucu dan selimut yang hangat dan cerita-cerita yang menghibur. Ajari mereka cara mencari makan, bertahan hidup, berteman dan mencintai sesama. Jika kau sudah yakin bahwa anak-anak kita bisa hidup mandiri di hutan ini, segeralah menyusulku ke hutan indah itu."
“Lalu cenderawasih itu pergi dan tak pernah kembali”
Ponakan saya bertanya, “Om, apa Om tahu dimana hutan indah itu?”
“Om juga tidak tahu, Dek. Kita pasti kesana suatu saat nanti. Sekarang dedek makan siang dulu ya”.
Dia mengangguk dan tersenyum. Ponakan saya pergi berlalu, saya melanjutkan kenangan saya pada cenderawasih hitam yang gemuk dan pendek itu. Cenderawasih terbaik yang pernah saya temui di dunia ini. Dia telah terbang dan tidak akan pernah kembali lagi.
Madura, 6 September 2010
Akhmad Jayadi
Sahabat almarhum Martinus Iek
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI