Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Horor

Sopir Taksi dan Perempuan Sunyi

13 Agustus 2024   13:16 Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:28 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Ilustrasi sumber: pixabay

Ramson mengerenyitkan kening, semakin bingung, tapi sebelum dia bisa bertanya lebih jauh, perempuan itu berkata, "Pak, bisa antar saya ke tempat lain?"

Sopir taksi berdarah Borneo itu mengangguk pelan, meskipun di benaknya masih menyimpan banyak pertanyaan.

"Mau ke mana lagi sekarang, Neng?"

"Ke makam di ujung Jalan Keladi Merah, Pak," jawabnya dengan suara yang semakin lirih.

Dengan hati penuh tanya, Ramson mengemudikan taksinya menuju Jalan Keladi Merah, melewati deretan rumah yang sudah tampak sepi karena malam makin melarut. Dia merasa semakin tidak nyaman, terutama dengan permintaan perempuan itu untuk diantar ke makam pada jam segini. Namun, dia tetap menuruti keinginan perempuan aneh itu dengan perasaan sedikit ngeri juga rasa ingin tahu lebih jauh.

Dan sesampainya di makam, suasana semakin mencekam. Gerimis yang tadi turun perlahan, kini berubah menjadi hujan deras. Makam itu tampak sunyi dan gelap, dengan hanya satu atau dua lampu yang menyala dari kejauhan. Ramson kembali menghentikan taksinya di depan gerbang makam.

Perempuan itu tidak langsung turun, tetapi memandang gerbang makam dengan mata yang berkaca-kaca. Wajahnya terlihat amat sendu dan muram.

"Terima kasih, Pak. Di sini saja kita berpisah," katanya pelan.

Ramson, yang merasa semakin aneh, bertanya, "Neng, apa tidak perlu saya tunggu?"

Perempuan itu menggelengkan kepala, "Tidak perlu, Pak. Terima kasih atas kebaikan Bapak."

"Kalau saya boleh bertanya, Neng ini sebenarnya dari mana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun