Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Horor

Sopir Taksi dan Perempuan Sunyi

13 Agustus 2024   13:16 Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:28 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Ilustrasi sumber: pixabay

"Perlukah Bapak mengetahuinya?"

"Tentu saja, kalau Neng tidak keberatan."

"Saya dari kesunyian, Pak!"

"Apa?" Ramson terkejut setengah mati. Mulutnya ternganga. "Dari kesunyian?"

Perlahan, perempuan itu membuka pintu taksi dan melangkah keluar. Ramson melihat perempuan itu berjalan menuju makam dengan langkah yang berat. Namun, yang membuat Ramson terkejut adalah ketika perempuan itu tiba di gerbang makam, tubuhnya seakan mulai memudar, hingga akhirnya lenyap di tengah lebat hujan.

Sungguh, Ramson tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Dia segera keluar dari taksi sambil menudungi kepalanya dengan lembaran koran,  dan berlari menuju gerbang makam. Ingin tahu keberadaan perempuan itu. Ternyata tidak ada siapa-siapa di sana, hanya kuburan yang sunyi dan hujan yang terus mengguyur bumi. Keheningan yang ringkih dan mencekam.

Dengan perasaan tak menentu, Ramson memutuskan untuk kembali ke dalam taksinya. Tapi sebelum dia menyalakan mesin, matanya tertuju pada sebuah foto yang tergeletak di kursi belakang bersama setangkai bunga mawar putih yang berduri. Itu adalah foto perempuan yang baru saja diantarnya, berdiri di depan rumah tua yang mereka singgahi barusan.

Dengan hati-hati Ramson memungut foto dan bunga mawar putih itu. Bunga mawar itu harum mewangi ketika dia cium. Lalu ditatapnya foto itu.
Di belakang foto, tertulis tanggal beserta tahun dan sebuah catatan singkat seperti ini: "Kenangan dari masa lalu yang pahit dan manis, yang akan selalu hidup dalam hatiku."

Seketika Ramson terpaku, merasakan bulu kuduknya meremang. Dia tahu, perempuan yang diantarnya tadi bukanlah penumpang biasa. Dengan tangan gemetar, dia menyimpan foto itu di saku jaketnya dan mengucapkan beberapa patah kata doa, berharap perempuan misterius itu menemukan kedamaian di dunianya yang lain, di alam sana. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun