Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Harus Prioritaskan Nilai-nilai Kemanusiaan, Inilah 7 Cara Mengajar Anak Didik dengan Merdeka

5 September 2022   08:04 Diperbarui: 5 September 2022   08:10 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lembaga pendidikan bukan lembaga pesakitan dan lembaga bullying bagi anak didik, Sumber : Tirto.id

Adakah anak yang masih belum merdeka dalam dunia pendidikan ? Jawabannya banyak, mengapa demikian ? Karena masih cukup banyak anak yang belajar dibawah tekanan, terlepas apakah tekanan orang tua atau pun tekanan guru, yang membuat kemerdekaan anak itu sendiri terampas.

Disinilah guru harus memahami Islam konsep demokrasi, otoriter, maupun lizisfire, tentunya ketiga konsep tersebut harus diterapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.

Kapan seorang guru harus demokratis, otoriter, maupun menerapkan nilai-nilai kebersamaan yang menyenangkan, sehingga terjadi dinamika dan inovasi bagi peserta didik untuk terus mengembangkan kemampuannya.

4. Pendidik memahami minat dan potensi setiap anak 

Disadari atau pun tidak, pada hakekatnya tidak ada anak yang bodoh, selama gurunya cerdas membuat strategi kreatif untuk menumbuhkan cinta dan semangat belajar anak.

Karena anak memiliki skil dan kemampuan yang cenderung berbeda satu sama lain, sehingga setiap guru harus memahami karakteristik, latar belakang, skill, minat, dan arah kecerdasan masing-masing anak.

Arah dari penyempurnaan kurikulum 14, yang dirubah namanya menjadi kurikulum merdeka itu, karena memang sejatinya setiap anak memilik skill dan kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga dalam dunia pendidikan, tidak ada yang namanya anak bodoh, dan janganlah sekali-kali membully anak dengan perkataan bodoh.

5. Lembaga pendidikan adalah sekolahnya manusia 

Menampung anak didik dengan latar belakang yang berbeda bukanlah suatu perkara yang mudah, sebab perbedaan setiap anak didik, merupakan amanah sekaligus tantangan bagi para pendidik untuk mencerdaskan mereka.

Tidak hanya menjadikan mereka (anak didik) menjadi orang pintar dan cerdas, namun menjadikan mereka orang yang pintar dan benar adalah hal yang penuh dengan tantangan, sehingga guru menjadi contoh yang baik dan benar bagi anak didik adalah suatu keharusan untuk diperagakan dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu pun dalam suatu lembaga pendidikan, sebagai wahana yang mencerdaskan harus menjadi tempat yang mengarahkan anak didik menjadi orang yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun