"Sudahkah kita mengajar dengan Hati? " Mengajar anak didik bukan sebagai Objek semata, tetapi menjadikan anak sebagai Subjek dan Objek yang merdeka.
Betapa hati kita sangatlah miris melihat dan mendengar dalam dunia pendidikan masih kerap terjadi bullying dan kekerasan yang menyebabkan anak didik traumatik, bahkan akibat Bullying anak didik sampai depresi sampai membuat sang anak meninggal dunia.
Kekeransan dalam dunia pendidikan, baik secara fisik maupun psikis masih menjadi catatan kelam dalam dunia pendidikan kita, sebab masih kerap terjadi kasus kekerasan yang membunuh masa depan anak didik.
Lembaga pendidikan bukan wadah pesakitan, yang menyebabkan anak didik depresi dan traumatik, karena sejatinya lembaga pendidikan adalah wahana untuk membangun, membentuk, membimbing dan menggali potensi anak didik untuk mengantarkan mereka menjadi manusia "seutuhnya".
Perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu, mulai dari cara dan sistem kurikulum mulai dari kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum 13, sampai dengan kurikulum merdeka, pada dasarnya menekankan pendidikan bagi anak didik yang memanusiakan manusia.
Lembaga pendidikan harus menjadi sumber ilmu pengetahuan, dan wahana untuk menggali potensi anak didik dengan seutuhnya, tanpa harus mendiskreditkan anak didik baik status sosial, maupun pada aspek kenakalannya.Â
Menghadapi anak didik nakal dan super aktif memang butuh kesabaran dan ketelatenan, sebab anak yang memiliki kecenderungan hiper aktif tidak bisa dipungkiri dari latar belakang kehidupan mereka. Disamping itu pula ada faktor genetik yang juga mempengaruhi, sehingga pendidik harus memahami anak didiknya dengan sepenuh hati.
Ikut mencerdaskan anak bangsa melalui lembaga dan penerapan sistem pendidikan bukanlah perkara mudah, seorang guru tidak hanya dituntut bagaimana mereka mengajar dengan kreatif, edukatif, inovatif, inspiratif, namun juga harus mampu menstimulasi anak didik untuk mengarahkan dan membimbing mereka menjadi manusia seutuhnya.
Maka pendidikan harus memperioritaskan nilai-nilai kemanusiaan untuk menggali seluruh potensi anak didik yang memiliki potensi yang berbeda, berikut 7 cara mendidik anak dengan nilai-nilai kemanusiaan.
1. Mengajar Dengan HatiÂ