Presiden sebelumnya Gotabaya Rajapaksa yang sempat melarikan diri kebeberapa negara di dunia, semakin memperkuat masyarakat Sri Lanka atas dugaan dan kelakuan para elit penguasa yang di anggap menyengsarakan rakyat.
Sehingga problem ekonomi, atau ketersediaan komoditas pangan dan bahan bakar tidak tersedia di negara tersebut, karena jumlah hutang yang sudah meningkat tajam.
Sementara itu dengan terpilihnya Ranil Wickremesinghe menjadi presiden Sri Langka, masih menjadi banyak tanda tanya, sebab di tengarai masyarakat Sri Lanka menduga bahwa Ranil adalah sekutu Gotabaya Rajapaksa.
Sehingga dengan demonstrasi dan ketidakstabilan ekonomi dan politik di Sri Lanka akan menyebabkan kemelut crisis yang berkepanjangan.
Inilah tantangan terberat bagi presiden Sri Lanka yang baru, bahwasanya problem kemanusiaan (humanity), ekonomi, dan stabilitas sosial menjadi hal utama dan harus diprioritaskan untuk bisa bangkit kembali.
Dengan demikian infrastruktur dan pemulihan sistem kekuasaan ditangan presiden yang baru ini, harapannya menjadi pembangkit dan kekuatan untuk keluar dari kemelut Api crisis di negara Sri Lanka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H