Tidaklah cukup perang Baliho untuk mendapatkan simpati dan empati rakyat, Karena rakyat sudah enggan dengan rutinitas politisi yang seperti makan pohon tebu, habis manis sepah di buang.
Kedua Baliho Agus Harimurti YudhoyonoÂ
Siapa yang tidak mengenal dengan Agus Harimurti Yudhoyono, yang merupakan putra sulung mantan Presiden RI yang ke 6.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab di sapa SBY, meruapakan presiden ke 6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014.
SBY yang berlatar belakang militer telah menjabat presiden RI selama sepuluh tahun lamanya, dan beliau menjadi Presiden dengan kendaraan Partai Demokrat yang telah didirikannya sendiri. Â
Partai Demokrat juga berupaya dengan keras untuk menampilkan tokoh mudanya yang merupakan generasi penerus dari SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono yang akrab di panggil AHY.
AHY yang saat ini menjabat sebagai ketua umum DPP partai Demokrat, juga berupaya mencari simpati dan empati rakyat, meski elektabilitasnya tidak jauh berbeda dengan Mbak Puan.
Latar belakang AHY yang juga dari angkatan militer, yang banyak di sayangkan oleh beberapa tokoh, karena AHY tidak sampai menyelesaikan karir militernya sampai menjadi Jenderal.
Konsep DPP partai Demokrat yang menyusup AHY dengan Slogan Nasional-Religius juga masih belum mampu menaikkan elektabilitasnya secara signifikan, meski beliau sudah memakai nama besar trah dari pak SBY.
Hal tersebut tentu sudah harus disadari betul oleh para politisi, bahwa sebaran Baliho di berbagai daerah itu, tidak lantas menjadikan elektabilitas mereka naik secara signifikan.
Tentu harus merubah pola dan strategi baru yang lebih jitu untuk mendongkrak elektabilitas mereka supaya bisa masuk pada burca capres dan cawapres 2024.