"Politik terus bergerak dan berjalan secara dinamis, perang baliho saat ini menjadi trending di berbagai media, baik media yang terpampang di jalanan, maupun yang sudah banyak mengisi di berbagai website"
Pilihan presiden masih akan dilaksanakan tahun 2024 sesuai dengan aturan perundang-undangan, namun dalam kancah dunia politik, sudah sedari awal pencitraan dan yel-yel yang di tulis dalam baliho telah menyesakkan pinggiran jalan dengan berbagai slogan yang di anggap menarik.
Mesin partai politik, terus bekerja keras dengan berbagai skenario yang dibangun dengan menyodorkan putra dan putri terbaik mereka.
Disini lebih spesifik lagi pembahasannya yakni pada dua putra terbaik mantan Presiden Republik Indonesia.
Pertama Puan Maharani yang saat ini sedang menjabat ketua DPR RI merupakan putri dari mantan presiden ke 5 di negeri ini, menjabat sebagai presiden melanjutkan estafet kepemimpinan pasca K.H. Abdurrahman Wahid.
Dilansir dari Wikipedia, Megawati Soekarno Putri yang akrab disapa dengan mbak Mega, menjabat sebagai presiden RI sejak 23 Juli 2001 sampai dengan 20 Oktober 2004.
Megawati yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum DPP PDI-P, tentu saja berupaya dengan keras untuk menyodorkan Puan Maharani untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya.
Baliho pun disebarkan dengan berbagai slogan yang tentunya berharap menarik perhatian masyarakat, bahkan sebaran baliho di berbagai daerah telah menghabiskan milyaran rupiah untuk menggenjot elektabilitasnya.
 Untuk meningkatkan elektabilitasnya, uang miliaran rupiah pun di gelontorkanÂ
Banyaknya Baliho yang di sebar, apakah akan menaikkan rating dan meningkatkan elektabilitas dari masing-masing kandidat untuk bisa masuk dalam bursa Capres atau Cawapres 2024..?
Pertanyaan mendasar inilah yang mestinya harus di pecahkan, dimana berbagai survey yang sudah  beredar, meski Baliho sudah terpasang dimana-mana, namun elektabilitasnya tidak juga naik secara signifikan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!