"Dalam sebuah perusahaan besar, seperti perusahaan multinasional dengan beragam pekerjaan sesuai dengan porsi dan tupoksi masing-masing karyawan, tentu saja ada bos, atau manager yang menggerakkan sebuah perusahaan tersebut dengan profesional"
Menjadi sebuah tuntutan dalam dunia industri, seorang bos akan selalu menjadi bahan perbincangan, baik ataupun buruknya, bahkan tidak sedikit bos yang bersifat perfeksionis, sehingga kerapkali menjadikan karyawannya kelabakan akibat pekerjaannya tidak sesuai dengan selera si bos.
Tetapi juga tidak sedikit bos yang baik hati, ramah, penyayang dan suka memotivasi bawahannya, sehingga bos yang demikian tentu saja di harapkan oleh para bawahannya.
Seperti apakah bos yang baik hati, dermawan, ramah, murah senyum, pengertian dan tidak gampang menyalahkan bawahannya, meski karyawannya di ketahui bersalah, bahkan ketika bawahannya melakukan kesalahan yang fatal, bos yang baik hati, tentu akan mengajari dan memberi contoh, supaya tidak terjadi kembali kesalahan yang fatal.
Beberapa karakter bos yang baik hati dan bisa dijadikan panutan seperti di bawah ini.
1. Memiliki wawasan yang luasÂ
Seorang bos sudah barang tentu memiliki wawasan yang luas, karena hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan bidangnya.Â
Tetapi perlu digarisbawahi bahwa seorang bos yang memiliki wawasan yang luas belum tentu memahami keluh kesah bawahannya, bahkan terkadang sifat perfeksionisnya membuat bingung karyawannya.
Dengan bekal pengetahuan dan wawasan yang luas, setidaknya lebih bijaksana ketika dihadapkan pada persoalan yang rumit.
Pentingnya wawasan ini bagi seorang bos yang harus mengontrol, me-manage, serta membimbing bawahannya untuk lebih baik dalam pekerjaannya.
Wawasan seseorang bisa di lihat dari cara berpikir dan berkomunikasi, di mana seseorang dengan bekal wawasannya. Maka ia akan melihat sesuatu dari perspektif yang menyeluruh, sehingga ia akan mengetahui berbagai persoalan mulai dari hilir sampai ke hulu.
2. Sabar, ramah, murah senyum, pengertian, serta bertanggung jawab
Bos yang baik tentu memiliki keluasan hati untuk bersabar, serta menerima segala risiko yang akan terjadi.
Sabar bukan berarti tunduk terhadap suatu kesalahan, namun sabar yang di maksud di sini adalah melawan dan memperbaiki segala bentuk kesalahan baik yang bos perbuat maupun diperbuat oleh bawahannya.
Bos yang baik juga cukup ramah pada semua orang, dan selalu merendahkan hati, karena memiliki wawasan yang luas. Meski ia ramah pada setiap bawahannya, namun seorang bos tetap memiliki sikap yang tegas, sehingga tidak dipandang rendah oleh bawahannya.
Disamping ramah, seorang bos juga murah senyum pada setiap orang, dimana senyum menunjukkan keluasan hati untuk menerima kelemahan dan kekurangan masing-masing bawahannya.
Seorang bos yang baik juga memahami dan mengerti pada masing-masing tupoksi bawahannya, bahkan si bos paham betul kesulitan, keluh kesah yang di rasakan bawahannya.
Di samping hal di atas, bos yang baik akan memahami situasi dan kondisi masing-masing bawahannya, sehingga ia mengerti kapan harus melakukan perintah (instruksi), kapan ia harus melakukan komunikasi yang bersifat kordinatif, dan kapan ia harus melakukan impresif.
Karena semua hal yang di lakukan oleh bawahannya, si bos sangat sadar bahwa muara dari berbagai hal yang telah dilakukan oleh bawahannya, pada akhirnya bermuara pada si bos sebagai bentuk tanggung jawab untuk menggerakkan roda perusahaan.
3. Ahli dalam komunikasi dan negosiasi
Seorang bos  yang baik di samping memiliki wawasan yang luas dan kesabaran, ia juga di tuntut ahli dalam melakukan komunikasi, di mana ada berbagai macam bentuk gaya komunikasi dari seorang bos yang menyenangkan.
Komunikasi yang baik, pastinya akan di terima dengan baik, begitu pula sebaliknya.
Seorang bos tentu akan melakukan komunikasi yang baik dengan bawahannya, bahkan komunikasi yang di bangun bersifat persuasif, yakni komunikasi yang mempengaruhi terhadap pikiran yang pada akhirnya membentuk perilaku karyawan.
Di samping seorang bos melakukan komunikasi dengan karyawan, ia juga di tuntut untuk melakukan komunikasi antar lembaga untuk melakukan kerjasama yang baik sehingga terjadi simbiosis mutualisme.
Penting bagi seorang bos untuk melakukan kerja sama dan melakukan negosiasi dengan para pihak untuk terus menghidupkan dan mengembangkan perusahaan, sehingga ketika perusahaan semakin berkembang, maka akan semakin terbuka lapangan pekerjaan.
4. Sederhana dan dermawanÂ
Seorang bos yang baik, ia bersikap sederhana dan dermawan pastinya, sikap dan sifat inilah yang sangat di sukai oleh bawahannya.
Dengan kata lain kesederhanaan dan kedermawanan seorang bos, jangan lantas di salah artikan, karena hal itu akan berbalik menjadi hal yang negatif.
Bos yang dermawan, ia tidak akan selalu menggenggam tangannya erat-erat, karena ia juga sangat memahami bagaimana sulitnya menjadi seorang karyawan, apalagi dengan gaji yang masih pas-pasan.
Si bos yang baik hati dan dermawan, ia melihat harta dan benda, cukuplah di tangan saja, tidak perlu di simpan dalam hati, sehingga ketika harta dan benda cukup ditangan saja, ia sadar bahwa masih cukup banyak orang-orang yang kurang beruntung dibandingkan dengan dirinya.
Kedermawanan itu tetap dengan kontrol dan managemen diri yang baik, sehingga untuk kebutuhan diri dan keluarga paling dekat tidak terlewatkan pastinya.
5. VisionerÂ
Seorang bos juga harus memiliki visi yang jauh ke depan demi berkembangnya suatu perusahaan.
Dan pastinya visi yang jauh ke depan dengan jangka pendek, sedang, dan jangka panjang menjadi sebuah harapan dan keinginan dari semua elemen di perusahaan tersebut.
Pentingnya visi dalam sebuah perusahaan menjadi sebuah acuan dan langkah yang positif bagi setiap karyawan yang bekerja, sehingga penerapan dari visi tersebut akan berbuah target yang hendak di capai.
6. Ahli berstrategiÂ
Seorang bos yang baik, juga memiliki inovasi dan strategi untuk mengembangkan perusahannya.
Pentingnya strategi yang bagus, akan membuat suatu perusahaan akan semakin berkembang.
Di samping ahli dalam sebuah strategi, dan selalu berinovasi akan menjadikan suatu perusahan semakin berkembang, dan tentunya juga akan berdampak pada anak buah di bawahnya.
7. Memiliki sikap yang bijaksanaÂ
Dalam dunia kerja, apapun usaha yang sedang di jalani pastinya akan muncul berbagai problem.
Seorang bos yang baik, cukup peka terhadap munculnya problem yang muncul, baik itu problem soal pekerjaan, maupun problem gesekan antar karyawan.
Maka sikap yang bijak melihat suatu problem, menjadi suatu keharusan bagi seorang bos, karena ia harus bersikap adil dan bijak bagi munculnya masalah, sehingga masalah sekecil apapun bisa di selesaikan dengan baik.
8. Mendengar apa yang menjadi keluh kesah bawahannyaÂ
Seorang bos yang baik juga peka terhadap keluh kesah yang rasakan oleh bawahannya, setidaknya si bos memahami betul masing-masing karakteristik dari karyawannya, sehingga akan memudahkan si bos untuk menangani hal-hal yang kurang baik, dan di bawa ke dalam dunia kerja.
Pentingnya mendengar keluh kesah yang menjadi kesulitan bawahannya, menjadi sangat penting, karena tidak bisa di pungkiri, terkadang bawahan cukup enggan untuk melontarkan kesulitannya, karena dipicu rasa malu dan sungkan.
9. Bersikap adil dan objektif kepada seluruh bawahannya
Seorang bos yang baik, disamping mendengar keluh kesah bawahannya, ia juga harus bersikap objektif terhadap persoalan yang muncul.
Disamping itu pula seorang bos yang baik juga, harus bersikap adil dan mengayomi kepada seluruh bawahannya tanpa harus tebang pilih, sehingga hal tersebut akan selalu di kenang, bahkan ketika si bos sudah selesai masa kerjanya alias sudah pensiun.
Oleh karenanya beberapa hal di atas menjadi acuan dan refrensi untuk mengenal Tipologi Bos yang baik hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H