M Fuad Nasar dalam tulisannya yang berjudul “Ketahanan Keluarga dan Program Bimbingan Perkawinan” menyampaikan bahwa ada 5 indikasi tingkat ketahanan keluarga. Diantaranya yaitu:
1. Adanya sikap saling melayani sebagai tanda kemuliaan
2. Adanya keakraban antara suami dan istri
3. Adanya orang tua yang mendidik anaknya dengan kreatif, konsisten dan terampil
4. Adanya suami dan istri yang memimpin keluarga dengan penuh kasih sayang
5. Adanya anak-anak yang menaati dan menghormati orang tuanya
Ketiadaan atau rendahnya 5 indikasi tersebut jelas menandakan rapuhnya ketahanan sebuah keluarga. Hal tersebut berpotensi menimbulkan konflik di dalam keluarga, hingga berujung korban jiwa.
Masalah sosial seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas remaja, kriminalitas sampai kekerasan dalam rumah tangga bisa disebabkan oleh rapuhnya ketahanan keluarga. Hal ini mengungkap betapa pentingnya edukasi tentang pemahaman ketahanan keluarga bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Pemerintah punya andil dalam mengedukasi masyarakat baik yang belum maupun sudah berkeluarga. Melalui Kemendikbud (2017), diterbitkanlah buku seri orang tua dengan judul “Penguatan Ketahanan Keluarga”.
Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Maju tidaknya suatu bangsa dan negara bergantung dari cara generasi penerus dididik dalam sebuah keluarga.