Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Kasus Jagakarsa: Pentingnya Memahami Ketahanan Keluarga

8 Desember 2023   00:29 Diperbarui: 10 Desember 2023   20:47 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga (sumber: Kemendikbud)

Jepang berjaya setelah hancur lebur di perang dunia ke-2 karena mengutamakan pendidikan dan etos kerjanya yang luar biasa. Namun Jepang bisa saja di ujung kehancuran karena etos kerjanya jika tidak melihat peran penting keluarga.

Banyak orang Jepang yang tidak mau menikah dan memiliki keturunan karena ingin fokus pada etos kerja. Jika keluarga tidak melakukan fungsinya sebagai fungsi reproduktif tentu kejayaan suatu bangsa tidak bisa dilanjutkan ke generasi berikutnya.

Etos kerja masyarakat Jepang juga merupakan nilai sosial budaya yang menurut saya, fungsi keluarga juga hadir disana. Sedangkan di Indonesia, kita mengenal semangat gotong royong yang mengakar budaya. Keluarga menjadi wahana untuk melestarikannya.

Keluarga adalah sekolah pertama dan terbaik bagi anak. Orang tua berperan sebagai gurunya. Maka tidak tepat orang tua dengan segala kelebihan hartanya tidak mau mendidik anak dengan alasan sudah menitipkannya di sekolah terbaik.

Coba kita cermati, cinta dan kasih suami kepada istrinya dan sebaliknya. Lihat pula, cinta dan kasih orang tua kepada anaknya dan sebaliknya. Itu semua menunjukkan fungsi keluarga sebagai wahana pertama untuk menumbuhkan cinta kasih antar sesama anggota keluarga.

Di sisi lain, anak atau anggota keluarga bisa saja terancam oleh pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba atau ancaman lainnya. Keluarga hadir untuk memberikan keteladanan kepada anak-anak dan keturunannya.

Dan yang paling utama, keluarga memiliki fungsi keagamaan. Agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam hidup. Orang tua bertanggung jawab atas pembekalan dan keteladanan untuk anak-anak mereka.

Strategi Penguatan Ketahanan Keluarga

1. Pola pengasuhan positif

Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dan berani menganggung risiko atas perbuatan yang dilakukan merupakan salah satu bentuk pengasuhan positif. Membiasakan Iklim bermusyawarah di dalam keluarga serta menjadikan rumah dan orang tua sebagai tempat nyaman bagi anak berkeluh kesah.

2. Kompetensi sosial dan emosional anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun