Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Misi Pemenuhan Gizi Nasional Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas

23 Agustus 2024   11:32 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:16 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya hidup kekinian yang menggandrungi makanan instan atau junkfood yang tak bergizi. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Pemanfaatan pangan lokal adalah salah satu strategi cerdas yang perlu dipertimbangkan dalam upaya pemenuhan gizi nasional. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan beragam hasil pertanian dan peternakan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Namun, potensi ini sering kali belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Badan Gizi Nasional harus lebih proaktif dalam mendorong pemanfaatan pangan lokal yang tidak hanya kaya nutrisi, tetapi juga terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

Salah satu kuncinya adalah memastikan sektor pertanian dan peternakan lokal dapat berkembang dengan baik. Pemerintah perlu menciptakan ekosistem yang mendukung para petani dan peternak untuk menghasilkan produk pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau. 

Tentunya dengan peningkatan akses teknologi pertanian, perbaikan infrastruktur distribusi, hingga memberikan subsidi yang tepat sasaran. 

Jika harga pangan lokal bisa ditekan, masyarakat akan lebih memilih produk tersebut, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pemenuhan gizi secara nasional.

Yup, kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat pangan lokal juga harus terus digalakkan. Banyak orang belum menyadari bahwa bahan makanan yang tumbuh di sekitar kita, seperti singkong, jagung, ubi, hingga ikan air tawar, memiliki kandungan gizi yang tak kalah dengan produk impor. 

Mengubah pola konsumsi masyarakat menjadi lebih berpihak pada pangan lokal akan membantu memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Gaya hidup kekinian yang menggandrungi makanan instan atau junkfood yang tak bergizi. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)
Gaya hidup kekinian yang menggandrungi makanan instan atau junkfood yang tak bergizi. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Tantangan Makanan Instan Tak Bergizi

Upaya untuk memenuhi gizi masyarakat Indonesia menghadapi tantangan yang tidak bisa dianggap remeh. Masalah gizi bukan hanya soal akses dan ketersediaan pangan bergizi, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya dan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung serba instan. 

Junkfood, ultra-processed food, dan pola makan yang didominasi oleh makanan siap saji menjadi musuh utama dalam mencapai gizi seimbang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun