Nah, meskipun Sumatera Barat memiliki keindahan alam yang luar biasa, tantangan dari bencana alam harus diatasi dengan baik.Â
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mempersiapkan dan merespons bencana dengan lebih efektif untuk meminimalkan dampak buruknya, khususnya pada infrastruktur dan sektor pariwisata yang sangat vital bagi perekonomian daerah.
Mendorong pembangunan infrastruktur untuk kelancaran pariwisata
Sumatera Barat memang sejak lama telah menjadi destinasi favorit para wisatawan. Namun, keberlanjutan pariwisata di daerah ini sangat bergantung pada perencanaan infrastruktur jangka panjang yang matang.Â
Pertumbuhan jumlah pengunjung yang terus meningkat menuntut adanya peningkatan kapasitas infrastruktur, terutama jalan. Sayangnya, kapasitas jalan yang ada masih stagnan, belum mampu mengimbangi ledakan jumlah wisatawan.Â
Ditambah lagi, wilayah ini rentan terhadap bencana alam yang dapat merusak infrastruktur yang ada. Oleh karena itu, setiap bentuk investasi di sektor infrastruktur di Sumatera Barat perlu disambut baik dan didukung sepenuhnya.
Salah satu proyek yang masih menjadi harapan besar bagi Sumatera Barat adalah Tol Trans Sumatera, khususnya seksi Padang-Pekanbaru. Pembangunan tol ini diharapkan mampu mempercepat arus mobilitas orang dan barang antara Sumbar dan Riau, yang selama ini terkendala oleh kondisi jalan yang tidak selalu optimal.Â
Saat ini, di sisi Sumatera Barat baru seksi 1, yaitu Padang-Sicincin, yang hampir selesai setelah sekian lama menunggu. Sementara itu, di sisi Riau, hampir semua seksi telah mendekati penyelesaian.Â
Percepatan pembangunan tol di Sumatera Barat ini sangat krusial untuk memastikan konektivitas yang lebih baik.
Ketika infrastruktur jalan mengalami kerusakan akibat bencana alam, seperti longsor atau banjir, dan tol belum selesai dibangun, mobilitas masyarakat dan distribusi barang menjadi sangat terhambat.Â