Guru pengganti yang terpilih harus beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru dan membangun hubungan yang baik dengan siswa. Hal ini penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengurangi dampak dari perubahan sementara ini. Dengan dukungan penuh dari tim sekolah, guru pengganti dapat menjalankan peran mereka secara efektif.
Selama masa transisi ini, komunikasi yang baik antara guru pengganti dan rekan-rekan guru lainnya menjadi kunci sukses. Untuk mengevaluasi perkembangan siswa dan memberikan masukan yang konstruktif.Â
Guru-guru senior di sekolah juga memberikan bimbingan dan dukungan kepada guru pengganti, memastikan bahwa proses belajar-mengajar tetap berjalan dengan lancar dan sesuai standar yang diharapkan.
2) Adanya RPP/modul ajar sebagai panduan mengajar
Sebelum cuti melahirkan, rekan saya memastikan semua persiapan yang diperlukan telah selesai. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah meninggalkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau modul ajar yang komprehensif.Â
RPP ini berisi rencana rinci untuk setiap sesi pelajaran selama tiga bulan, termasuk tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, ide masukan untuk metode pengajaran, hingga evaluasi/asesmen.
Meninggalkan RPP yang terperinci membantu guru pengganti dalam menjalankan tugasnya dengan lebih mudah. Guru pengganti dapat mengikuti pedoman yang telah disiapkan dan tetap menjaga kontinuitas pembelajaran sesuai dengan rencana awal.Â
Dengan adanya modul ajar ini, guru pengganti memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan pelajaran yang menarik dan interaktif. Selain itu, modul ajar ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi siswa yang ingin belajar secara mandiri atau membutuhkan tambahan bimbingan.
3) Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar siswa
Selain persiapan fisik seperti pengadaan guru pengganti dan penyusunan RPP, pemanfaatan teknologi juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas pendidikan selama masa cuti melahirkan.Â
Melalui konsep Work From Home (WFH), guru yang sedang cuti tetap bisa memantau perkembangan siswa dan memberikan arahan kepada guru pengganti.
Penggunaan layanan perpesanan instan menjadi salah satu alat komunikasi yang efektif. Guna berkomunikasi langsung dengan guru pengganti, siswa, dan orangtua.Â
Selain itu, platform e-learning juga dimanfaatkan untuk mengunggah berbagai materi pembelajaran, video, dan tugas. Dengan e-learning, siswa dapat mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, sehingga tidak ada gangguan berarti dalam proses pembelajaran.Â