Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

UU KIA dan Implikasinya bagi Sektor Pendidikan

20 Juni 2024   06:31 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:11 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (via Kompas)

Guru pengganti yang terpilih harus beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru dan membangun hubungan yang baik dengan siswa. Hal ini penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengurangi dampak dari perubahan sementara ini. Dengan dukungan penuh dari tim sekolah, guru pengganti dapat menjalankan peran mereka secara efektif.

Selama masa transisi ini, komunikasi yang baik antara guru pengganti dan rekan-rekan guru lainnya menjadi kunci sukses. Untuk mengevaluasi perkembangan siswa dan memberikan masukan yang konstruktif. 

Guru-guru senior di sekolah juga memberikan bimbingan dan dukungan kepada guru pengganti, memastikan bahwa proses belajar-mengajar tetap berjalan dengan lancar dan sesuai standar yang diharapkan.

2) Adanya RPP/modul ajar sebagai panduan mengajar

Sebelum cuti melahirkan, rekan saya memastikan semua persiapan yang diperlukan telah selesai. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah meninggalkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau modul ajar yang komprehensif. 

RPP ini berisi rencana rinci untuk setiap sesi pelajaran selama tiga bulan, termasuk tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, ide masukan untuk metode pengajaran, hingga evaluasi/asesmen.

Meninggalkan RPP yang terperinci membantu guru pengganti dalam menjalankan tugasnya dengan lebih mudah. Guru pengganti dapat mengikuti pedoman yang telah disiapkan dan tetap menjaga kontinuitas pembelajaran sesuai dengan rencana awal. 

Dengan adanya modul ajar ini, guru pengganti memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan pelajaran yang menarik dan interaktif. Selain itu, modul ajar ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi siswa yang ingin belajar secara mandiri atau membutuhkan tambahan bimbingan.

3) Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar siswa

Selain persiapan fisik seperti pengadaan guru pengganti dan penyusunan RPP, pemanfaatan teknologi juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas pendidikan selama masa cuti melahirkan. 

Melalui konsep Work From Home (WFH), guru yang sedang cuti tetap bisa memantau perkembangan siswa dan memberikan arahan kepada guru pengganti.

Penggunaan layanan perpesanan instan menjadi salah satu alat komunikasi yang efektif. Guna berkomunikasi langsung dengan guru pengganti, siswa, dan orangtua. 

Selain itu, platform e-learning juga dimanfaatkan untuk mengunggah berbagai materi pembelajaran, video, dan tugas. Dengan e-learning, siswa dapat mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, sehingga tidak ada gangguan berarti dalam proses pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun