Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

UU KIA dan Implikasinya bagi Sektor Pendidikan

20 Juni 2024   06:31 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:11 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan implementasi UU KIA juga tergantung pada kesadaran dan pemahaman semua pihak yang terlibat. Namun, tantangan dalam implementasinya, terutama dalam sektor pendidikan, memerlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, institusi pendidikan, dan para pendidik itu sendiri. 

Dengan strategi yang tepat dan dukungan penuh, UU KIA dapat memberikan manfaat besar bagi semua pihak.

Masukan untuk solusi implementasi cuti melahirkan bagi pendidik

Ilustrasi guru hamil besar. (via riauonline.co.id) 
Ilustrasi guru hamil besar. (via riauonline.co.id) 

Belum lama ini, rekan sejawat saya di sekolah mengambil cuti melahirkan selama tiga bulan. Keputusan ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru dan staf sekolah karena absennya salah satu tenaga pengajar yang kompeten.

Namun, semua pihak segera berusaha untuk mencari solusi yang paling efektif. Penyesuaian jadwal mengajar dan pembagian tugas tambahan menjadi langkah awal yang diambil untuk mengatasi kekosongan tersebut. 

Dengan adanya penyesuaian ini, suasana kerja di sekolah tetap kondusif. Para guru saling bekerja sama untuk menutupi kekurangan, serta memberikan dukungan moril kepada rekan yang cuti. 


Ini untuk memastikan tidak ada materi yang tertinggal bagi siswa. Proses belajar mengajar tetap berjalan lancar berkat kerjasama dan komunikasi yang baik antara seluruh staf sekolah.

Selanjutnya, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan agar semuanya dapat berjalan dengan baik. Diantaranya sebagai berikut.

1) Pengadaan guru pengganti

Ketika rekan sejawat saya mengambil cuti melahirkan selama tiga bulan, sekolah kami segera mencari solusi untuk menjaga kelancaran proses belajar-mengajar yakni pengadaan guru pengganti.

Mencari guru pengganti yang kompeten tidaklah mudah, namun dengan bantuan jaringan dan referensi dari guru-guru lain, kami berhasil menemukan kandidat yang memenuhi kualifikasi.

Proses ini membutuhkan waktu dan perencanaan matang untuk memastikan pengganti tersebut mampu menjalankan tugas dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun