Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lagi-lagi Siswa Bikin Masalah, Sekolah Bisa Apa?

22 Februari 2024   01:03 Diperbarui: 22 Februari 2024   17:15 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock/Rawpixel.com via Kompas)

Ilustrasi (Heryunanto/Kompas)
Ilustrasi (Heryunanto/Kompas)

Mengembalikan potensi positif di diri murid bermasalah

Sekolah dalam esensinya bukanlah tempat bagi mereka yang dianggap pintar dan mudah diatur. Sekolah tidak hanya diperuntukkan bagi murid-murid berprestasi, tetapi melibatkan semua individu, tanpa memandang seperti apa kemampuan atau karakternya. 

Konsepsi bahwa sekolah hanyalah tempat untuk membina yang dianggap "bisa diatur" terbukti terlalu sempit, mengingat setiap individu memiliki potensi dan tantangan masing-masing.

Jika semua murid sudah memiliki segala kecerdasan dan karakter yang baik sejak lahir, maka mungkin sekolah tidak lagi menjadi suatu kebutuhan. 

Namun, realitanya menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran besar dalam membentuk individu dan mendorong mereka untuk berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka.

Perlu diakui bahwa di masa kini telah menyuguhkan berbagai alternatif proses belajar, seperti pembelajaran daring atau virtual (seperti metaverse) yang memungkinkan siswa mengakses ilmu pengetahuan kapan saja dan dimana saja. 

Meskipun demikian, sekolah tetap memiliki peran penting sebagai wadah pembinaan, pemberi bimbingan, membangun karakter, mengajarkan nilai-nilai, dan pendorong perubahan positif menjadi individu yang lebih baik.

Dengan demikian, sekolah menjadi tempat yang sangat tepat untuk melaksanakan fungsi mendidik, membina, dan membimbing murid-murid yang yang dianggap bermasalah. 

Sekolah bertugas mencetak kepribadian generasi bangsa sesuai dengan konsep kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, serta mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Serta membentuk individu yang berkontribusi positif terhadap masyarakat dan bangsa.

Pentingnya pembentukan karakter anak. (Heryunanto/Kompas)
Pentingnya pembentukan karakter anak. (Heryunanto/Kompas)

Memahami peran orangtua dalam pembentukan karakter siswa

Karakter orangtua dan keluarga memang mencerminkan kebijaksanaan pepatah yang menyatakan, "buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Pengaruh karakter orangtua dan keluarga terhadap anak memiliki korelasi dalam membentuk kepribadian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun