Tantangan dalam pendidikan kita saat ini, khususnya Kurikulum Merdeka, adalah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.Â
Murid yang mengalami masalah seringkali terbelenggu secara mental atau mendapatkan tekanan batin, yang pada gilirannya mempengaruhi pola perilakunya secara emosional.Â
Tekanan ini bisa berasal dari masalah di lingkungan keluarga, interaksi di sekolah, atau pembinaan guru yang mungkin kurang bersifat humanis.
Kurikulum Merdeka hadir dengan tujuan untuk memerdekakan murid-murid dari tekanan dan membangun karakter Profil Pelajar Pancasila.Â
Keberhasilan sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dapat dipandang dari sejauh mana murid mampu mengamalkan karakter ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.
Tantangan nyata muncul ketika masih terdapat murid yang bermasalah, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya berhasil.Â
Oleh karena itu, upaya pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila harus terus ditingkatkan untuk menjawab tantangan ini.Â
Kurikulum Merdeka tidak hanya menjadi instrumen pendidikan, melainkan juga menjadi sarana untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh murid, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bermoral, berakhlak mulia, dan dapat bersinergi dalam masyarakat.
Wasana kata
Sebuah kesimpulan yang matang terkait dengan cara sekolah atau satuan pendidikan menyikapi murid-murid yang mengalami masalah menjadi penting dalam fokus mencapai visi pendidikan.Â
Penting untuk dipahami bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat terbaik dan terindah bagi pertumbuhan mereka.Â