Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lagi-lagi Siswa Bikin Masalah, Sekolah Bisa Apa?

22 Februari 2024   01:03 Diperbarui: 22 Februari 2024   17:15 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock/Rawpixel.com via Kompas)

Tantangan dalam pendidikan kita saat ini, khususnya Kurikulum Merdeka, adalah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. 

Murid yang mengalami masalah seringkali terbelenggu secara mental atau mendapatkan tekanan batin, yang pada gilirannya mempengaruhi pola perilakunya secara emosional. 

Tekanan ini bisa berasal dari masalah di lingkungan keluarga, interaksi di sekolah, atau pembinaan guru yang mungkin kurang bersifat humanis.

Kurikulum Merdeka hadir dengan tujuan untuk memerdekakan murid-murid dari tekanan dan membangun karakter Profil Pelajar Pancasila. 

Keberhasilan sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dapat dipandang dari sejauh mana murid mampu mengamalkan karakter ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

Tantangan nyata muncul ketika masih terdapat murid yang bermasalah, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya berhasil. 

Oleh karena itu, upaya pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila harus terus ditingkatkan untuk menjawab tantangan ini. 

Kurikulum Merdeka tidak hanya menjadi instrumen pendidikan, melainkan juga menjadi sarana untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh murid, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bermoral, berakhlak mulia, dan dapat bersinergi dalam masyarakat.

Mengembalikan sisi positif dari siswa bermasalah. (via idekomunikasi.com)
Mengembalikan sisi positif dari siswa bermasalah. (via idekomunikasi.com)

Wasana kata

Sebuah kesimpulan yang matang terkait dengan cara sekolah atau satuan pendidikan menyikapi murid-murid yang mengalami masalah menjadi penting dalam fokus mencapai visi pendidikan. 

Penting untuk dipahami bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat terbaik dan terindah bagi pertumbuhan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun