Nah, Kepala Sekolah tidak hanya sebagai penilai, tetapi juga sebagai pendukung yang memahami dan responsif terhadap kebutuhan guru.Â
# Bukan siapa paling banyak sertifikat
Dalam Pengelolaan Kinerja PMM, fokusnya bukan pada siapa yang meraih sertifikat terbanyak atau memperoleh poin paling tinggi.Â
Pengelolaan Kinerja PMM nantinya akan menilai Bukti Dukung (evidence) berupa sertifikat atau laporan yang memperlihatkan kontribusi nyata guru sesuai RHK.Â
Ada kekhawatiran terkait kredibilitas pelatihan di luar PMM adalah hal yang perlu diakui bersama. Oleh karena itu, guru perlu berhati-hati dan selektif dalam memilih pelatihan/webinar yang katanya "gratis".Â
Juga mengingat potensi pencurian data, maka guru perlu waspada terhadap risiko ini. Menggunakan platform resmi dan mengkonfirmasi keamanan setiap tautan/link pendaftaran dapat membantu melindungi data pribadi.
Guru (sebaiknya) mengikuti pelatihan yang relevan, terakreditasi, dan berkualitas untuk memastikan pengembangan diri dapat dijalankan dan memiliki kontribusi yang sebenarnya.
Salah satu cara untuk memperoleh poin adalah dengan memberdayakan Komunitas Belajar (KomBel) di sekolah. Yang menciptakan lingkungan kolaboratif di antara guru untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan keterampilan kolektif.Â
Keberhasilan guru tidak hanya dilihat dari jumlah sertifikat, tetapi dari dampak positif yang dihasilkan dalam meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
# Substansi peningkatan kualitas pengajaran
Tujuan dari Pengelolaan Kinerja PMM adalah meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian tidak hanya berkaitan dengan seberapa banyak sertifikat yang dimiliki atau seberapa tinggi poin yang diperoleh, tetapi lebih kepada praktik nyata dalam proses pembelajaran dan pengajaran.Â
Fokus utama seharusnya adalah pada praktik nyata di kelas. Guru harus menunjukkan kemajuan dalam pengajaran dan pembelajaran mereka. Dengan memastikan bahwa metode mengajar, interaksi dengan siswa, dan penilaian memberikan dampak positif pada pembelajaran.
Meskipun sertifikat memiliki nilai, akan tetapi relevansinya dengan praktek pengajaran yang sebenarnya ialah sangat penting. Sertifikat seharusnya mencerminkan kompetensi dan keahlian yang dapat diterapkan secara langsung dalam ruang kelas.