Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Profil Pelajar Pancasila pada Proses Penilaian Hasil Belajar Siswa?

11 Desember 2023   11:50 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:58 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajarkan anak agar tidak menyontek dan hargai proses belajar penting dilakukan sejak dini.(Freepik/mixzer via Kompas.com)

Momen peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia ini bukan sekadar pengingat akan keburukan korupsi, tetapi juga panggilan untuk bersama-sama mengubah situasi yang memprihatinkan ini. 

Selamatkan Indonesia dari jeratan budaya negatif ini, dan bersama kita wujudkan Indonesia yang adil, maju, dan berdikari.

Situasi Sumatif Akhir Semester Ganjil TP 2023-2024 di di Kota Pekanbaru dimulai sejak Senin 11-16 Desember 2023 ini. (Akbar Pitopang)
Situasi Sumatif Akhir Semester Ganjil TP 2023-2024 di di Kota Pekanbaru dimulai sejak Senin 11-16 Desember 2023 ini. (Akbar Pitopang)

Peran guru dalam membangun integritas kunci perubahan

Tidak peduli profesi apa yang kita geluti, tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam pencegahan tindakan berbau korupsi adalah panggilan untuk kita bersama. 

Hal ini menjadi semakin penting ketika kita memandang peran guru atau tenaga pendidik di sekolah sebagai kunci perubahan.

Guru memiliki kekuatan untuk membentuk karakter anti korupsi pada diri peserta didik, dan salah satu fondasi terpenting adalah nilai-nilai kejujuran dan integritas.

Sebagai contoh, dalam proses asesmen atau penilaian hasil belajar peserta didik, guru memiliki peran sentral dalam membentuk prinsip kejujuran. 

Menerapkan kebijakan pengurangan kebiasaan mencontek menjadi langkah sederhana namun signifikan. 

Melalui ujian/asesmen penilaian yang dijalankan dengan kejujuran, guru tidak hanya menilai pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang kuat.

Mengapa hal ini begitu penting? 

Kebiasaan mencontek, jika dibiarkan berkembang, dapat menjadi benih korupsi di kemudian hari. Guru harus menjadi pionir dalam membimbing siswa untuk menghindari perilaku negatif ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun