Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Kolaborasi Guru dan Orangtua di Era Gadget dan Teknologi Pendidikan

21 November 2023   08:04 Diperbarui: 29 November 2023   01:03 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras anak/pelajar yang sedang memainkan gadget.(Dok. iStock via Kompas.com) 

Demi menjaga masa depan mereka dan memastikan pertumbuhan yang sehat secara mental, intelektual, emosional, bahkan dalam segi spiritual.

Sebuah konten bisa sangat berdampak pada anak. Bagaimana anak bertanggung jawab dengan platform digital di era disrupsi. (Pexels/Magnus Mueller)
Sebuah konten bisa sangat berdampak pada anak. Bagaimana anak bertanggung jawab dengan platform digital di era disrupsi. (Pexels/Magnus Mueller)

Minimnya akses pengawasan orangtua terhadap gadget 

Di zaman now, memberikan smartphone kepada anak-anak seringkali tidak hanya sekedar menjadi fasilitas penunjang pembelajaran, tetapi juga menjadi hadiah atau penghargaan atas pencapaian tertentu. 

Banyak dari orangtua yang mungkin menganggap bahwa anak mereka hanya akan menggunakan smartphone selain untuk belajar, tentunya hanya untuk bermain game. 

Akan tetapi, ternyata orangtua tanpa menyadari kemampuan anak-anak terutama generasi Alpha, yang lebih memahami teknologi secara mendalam meskipun secara otodidak.

Anak-anak saat ini memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam mengoperasikan teknologi dibandingkan dengan generasi orangtua mereka. 

Saya pernah mengamati seorang siswa yang membagikan status di aplikasi WhatsApp yang, menurut saya tidak sepenuhnya pantas bagi anak seusianya. Saat saya bertanya kepada orangtuanya, mereka sama sekali tidak mengetahui hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa siswa tersebut telah menyembunyikan aktivitasnya di media sosial agar tidak terdeteksi oleh orangtuanya.

Fenomena seperti ini mengindikasikan bahwa orangtua mungkin abai dalam mengawasi aktivitas digital anak-anak mereka. Hal ini tidak hanya karena kurangnya pemahaman teknologi, tetapi juga kurangnya kesadaran untuk melakukan pengawasan yang lebih bertanggung jawab terhadap anaknya. 

Generasi Alpha, terkadang telah mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi dalam menggunakan gadget, bahkan hingga pada hal-hal yang jarang disadari oleh orangtuanya.

Ilustras anak/pelajar yang sedang memainkan gadget.(Dok. iStock via Kompas.com) 
Ilustras anak/pelajar yang sedang memainkan gadget.(Dok. iStock via Kompas.com) 

Nah, begitu pentingnya pengawasan dan pendampingan orangtua terhadap anak-anaknya dalam mengakses teknologi tidak bisa diabaikan. 

Orangtua perlu terlibat secara aktif dalam mendampingi anak dan memberikan edukasi yang tepat, serta memahami betapa canggihnya pengetahuan anak-anak terkait teknologi saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun