Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Kolaborasi Guru dan Orangtua di Era Gadget dan Teknologi Pendidikan

21 November 2023   08:04 Diperbarui: 29 November 2023   01:03 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras anak/pelajar yang sedang memainkan gadget.(Dok. iStock via Kompas.com) 

Selama periode pembelajaran jarak jauh semasa pandemi, banyak orangtua dengan niat baik membelikan anak-anak mereka smartphone sebagai alat bantu untuk menunjang proses pembelajaran dari rumah. 

Seiring berakhirnya masa pembelajaran jarak jauh karena telah memasuki situasi new normal, pemberian smartphone kepada anak-anak telah menimbulkan sejumlah tantangan serius. 

Para orangtua terjebak dalam kesibukan dan rutinitas pekerjaan terkadang kurang memperhatikan bagaimana anak-anak mereka menggunakan smartphone tersebut. 

Hal ini menjadi celah dimana anak-anak dapat menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka. 

Faktanya, tak sedikit kasus menunjukkan bahwa anak-anak bahkan yang masih duduk di bangku SD, telah mengeksplorasi konten yang seharusnya tidak mereka akses termasuk konten berbahaya seperti video porno.

Ada pula kita mengetahui kasus bullying atau kekerasan oleh anak, dimana aksi tidak terpuji tersebut direkam dan disebarluaskan oleh mereka ke internet atau platform media sosial.


Kenyataannya, perkembangan teknologi dan kemudakan akses gadget memberikan cara yang lebih mudah kepada anak-anak untuk terpapar konten-konten yang seharusnya tidak mereka lihat. 

Meskipun demikian, banyak orangtua tidak memiliki kapasitas atau pengetahuan yang memadai dalam mengintervensi masalah ini. 

Ketika kecerobohan orangtua diabaikan, risiko kehancuran masa depan generasi muda menjadi semakin nyata dan bisa saja tak terelakkan.

Jika kecerobohan berupa kesadaran dan perhatian orangtua terhadap hal ini terus diabaikan, bukan tidak mungkin generasi muda akan terus terpapar pada konten yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka. 

Oleh karena itu, pendekatan yang bijak dan proaktif dalam mengelola penggunaan smartphone oleh anak-anak pasca pandemi menjadi krusial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun