Himbauan dari Pemerintah setempat menanggapi kondisi asap saat ini
Melalui pantauan saya sendiri, bahwa upaya rekayasa cuaca yang terlihat melalui helikopter di langit Kota Pekanbaru memberikan sedikit harapan di tengah musim kemarau yang penuh tantangan ini.Â
Langkah-langkah tersebut sebenarnya telah dijalankan jauh sebelum kabut asap mencapai tingkat mengkhawatirkan seperti saat ini berdasarkan data ISPU yang mengkategorikan "tidak sehat".Â
Ingatlah, Provinsi Riau pernah diselimuti oleh bencana kabut asap yang parah terakhir pada tahun 2019 yang lalu. ketika saat itu seluruh kota tenggelam dalam lapisan asap tebal dan jarak pandang menjadi sangat terbatas. Kehidupan sehari-hari masyarakat pun lumpuh.
Sedangkan di tahun-tahun berikutnya, yakni 2020 hingga 2022, memberikan sedikit napas lega dari ancaman kabut asap, karena pandemi Covid-19 yang memberlakukan pembatasan aktivitas warga.Â
Hal itu memungkinkan petugas untuk lebih efektif dalam memantau aktivitas warga yang membuka lahan dengan cara dibakar, yang seringkali menjadi pemicu utama kebakaran hutan di Provinsi Riau.
Nah, kini di tahun 2023 tampaknya kabut asap kembali mengancam. Kali ini dampaknya tidak dapat dihindari. Kondisi udara yang sangat panas yang juga dipengaruhi oleh efek El Nino, menjadi faktor penyebabnya.Â
Sebagai respons atas ancaman ini, pemerintah setempat melalui PJ Walikota Pekanbaru telah mengeluarkan surat edaran yang menghimbau kepada warga untuk bijak dalam menyikapi situasi kabut asap yang semakin meluas.
Pihak pemerintah memberikan alarm bagi seluruh masyarakat untuk bersatu dan mengambil tindakan bersama dalam menghadapi ancaman ini.Â
Rekayasa cuaca dan upaya pemantauan kondisi asap adalah langkah yang penting. Akan tetapi, kesadaran dan kepatuhan warga dalam menjalankan praktik-praktik yang ramah lingkungan juga sangat krusial di tengah kebiasaan membakar sampah yang masih marak terjadi.Â
Hanya dengan kolaborasi yang kompak antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya maka dapat menjaga Provinsi Riau dari ancaman kabut asap yang mengintai ini.Â