Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tantangan Terberat Mendidik di Era Disrupsi dalam Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW 2023

28 September 2023   00:31 Diperbarui: 28 September 2023   23:31 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru agama harus menjadi sosok yang dapat diandalkan dan menjadi tempat curhat yang aman bagi para siswa, sehingga mereka merasa didukung dan tidak terjebak dalam pergaulan yang merugikan.

Tidak hanya itu, pendekatan yang mengedepankan kasih sayang dan empati juga perlu diintegrasikan dalam proses pengajaran. 

Dengan cara guru agama membantu para siswa memahami bahwa agama bukanlah tentang kekerasan atau ketakutan, melainkan tentang cinta kasih dan perdamaian. 

Tak dapat disangkal bahwa peran guru agama dalam membentuk generasi muda yang berkualitas sangatlah penting. 

Guru agama bersama para majelis guru harus menjadi garda terdepan dalam melawan dampak negatif dari era digital dan media sosial yang dapat merusak nilai-nilai agama. 

Supaya generasi muda akan menjadi penerus yang tangguh, berakhlak mulia, dan mampu menciptakan dunia yang lebih baik dengan penuh kasih.

Membentuk anak didik menjadi manusia yang unggul dan berkarakter. (koleksi Akbar Pitopang)
Membentuk anak didik menjadi manusia yang unggul dan berkarakter. (koleksi Akbar Pitopang)

#2 Pembentukan karakter berakhlak mulia

Menghadapi era disrupsi yang penuh dengan tantangan, proses pembentukan karakter atau generasi berakhlak mulia menjadi sangat krusial. 

Sejalan dengan peran agama sebagai tameng dan kontrol terhadap tindak-tanduk individu, kurikulum operasional pada satuan pendidikan perlu menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada anak didik. 

Dalam hal ini, hadirnya Kurikulum Merdeka dengan pendekatan Profil Pelajar Pancasila membawa harapan besar untuk menciptakan generasi yang berkarakter kuat dan berbudi pekerti mulia.

Di tengah revolusi teknologi dan informasi yang terus berkembang pesat, nilai-nilai kemanusiaan dan keberadaban sering kali terabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun