Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Urgensi Penerapan Kurikulum Kebencanaan dalam Ranah Pendidikan di Indonesia

27 November 2022   16:34 Diperbarui: 29 November 2022   06:48 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak sekolah dasar berlindung di bawah meja mereka saat latihan gempa di sebuah sekolah di Tokyo. (AFP PHOTO/YOSHIKAZU TSUNO via Kompas.com)

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa saat terjadinya bencana dipastikan semua orang akan merasa panik.

Tapi ketika ia telah memiliki bekal kesiapsiagaan hadapi bencana maka ia dapat melewatinya secara bijak tanpa merugikan atau bergantung terhadap pertolongan dari orang lain.

Jika dalam diri setiap orang sudah tertanam mindset tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana maka ia akan mampu berkontribusi untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh bencana itu sendiri.

Harapannya adalah di masa-masa yang akan datang segala sesuatu yang dapat merugikan diri dan orang lain baik yang disebabkan oleh faktor alam maupun human error diusahakan untuk dicegah dan ditanggulangi dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Sebagai gambaran, mengenai tsunami Jepang beberapa waktu lalu yang menerjang pemukiman padat penduduk tapi korbannya tidak terlalu besar.

Anak-anak sekolah dasar berlindung di bawah meja mereka saat latihan gempa di sebuah sekolah di Tokyo. (AFP PHOTO/YOSHIKAZU TSUNO via Kompas.com)
Anak-anak sekolah dasar berlindung di bawah meja mereka saat latihan gempa di sebuah sekolah di Tokyo. (AFP PHOTO/YOSHIKAZU TSUNO via Kompas.com)

Hal tersebut dikarenakan Jepang selalu belajar dari bencana terdahulu kemudian selalu diulang dalam kurikulum pendidikan sekolah termasuk pembelajaran bagi orang tua.

Sama seperti Indonesia, sejak dulu Jepang mengalami banyak sekali bencana alam jadi mereka terus belajar dan mempersiapkan diri mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Di Jepang, masyarakat selalu disadarkan akan ancaman bencana melalui pendidikan dan selalu diulang-ulang di sekolah sehingga masyarakat akhirnya benar-benar merasa sadar.

Kesadaran akan potensi terjadinya bencana karena kondisi yang sangat rawan di seluruh pelosok Indonesia ini harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan misalnya oleh Kepala Daerah.

Musibah bencana alam yang baru-baru ini terjadi dan sangat menyita perhatiaan kita adalah gempa di Cianjur yang menelan ratusan korban jiwa dan menimbulkan kerusakan yang sangat fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun