Ada perubahan sikap yang ditunjukkan karena ia sering atau bahkan rajin datang ke masjid untuk ikut melaksanakan shalat.
Tak ada seorang pun dari anggota keluarganya maupun orang lain yang mengetahui kenapa tiba-tiba ada perubahan sikap menjadi rajin beribadah. karena tidak ada yang menyuruhnya pergi beribadah.
Di masjid pun ia tidak ada mengganggu kekhusyukkan jama’aah lain untuk melaksanakan ibadah.
Walau tidak bisa pula dipastikan apa yang ia baca ketika shalat. apakah ia membaca bacaan shalat, atau hanya diam dan mendengarkan apa yang dibaca imam ketika shalat.
Terpantau juga bahwa ia sering mendengarkan kegiatan ceramah atau pengajian.
Terlepas dari itu semua, lambat laun nampak sekali perubahan sikap yang ditunjukkan setelah ia rajin datang ke masjid.
Karena bertambahnya usia dan kondisi fisik yang semakin menurun, ia menjadi lebih “kalem” dalam kehidupannya sehari-hari.
Dari pantauan semua orang yang mengenalnya dan orang-orang yang memperhatikannya dari jarak dekat, mereka seringkali melihat ia duduk diam sambil mengasuh cucunya.
Pokoknya di masa-masa menjelang akhir hayatnya ia bahkan sudah seperti manusia normal tanpa gangguan jiwa.
Ia mengerti dan memahami dengan jelas apa yang orang lain katakan kepadanya. komunikasi dua arah terjalin dengan baik dan ada feedback.
Ia juga bisa menanggapi sesuatu secara emosional. Dulu, sempat ada sahabatnya yang datang mengunjunginya setelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa.