Karena melihat kondisi fisiknya yang semakin kurus karena faktor usia dan disertai adanya gangguan kesehatan, temannya menjadi sedih hingga mencurahkan air mata.Â
Dalam suasana haru tersebut ia juga bisa menangkap aura kesedihan dan menunjukkan sikap emosional layaknya manusia normal.
Banyak orang lain yang menyayanginya karena track record sebelum ia mengalami gangguan jiwa adalah sangat baik dan terkontrol.
Bahkan ketika ia meninggal dunia, banyak anggota masyarakat yang ikut menyolatkan dan ramai ke tempat pemakamannya.
Sungguh sebuah fenomena yang menggetarkan perasaan. benar-benar ajaib dan semua itu mungkin sudah jalannya sesuai takdir dari Allah SWT.
Untuk itu, kepada dokter yang kami hormati kami ingin bertanya:
Apakah gangguan jiwa bisa sembuh dengan sendirinya ketika penderitanya dekat atau didekatkan dengan ajaran agama dan Tuhannya?
Semoga dokter bisa memberikan pencerahan atas pertanyaan ini.
Karena kami rasa dari jawaban dokter nantinya bisa kami jadikan pedoman untuk bagaimana mengelola kesehatan jiwa dengan baik.
Terima kasih kepada pihak Kompasiana yang telah menghadirkan kesempatan yang sangat berharga ini untuk kami bertanya kepada ahlinya secara langsung/tidak langsung.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.