Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sadari Kondisi Jiwa dengan "Self Approach" dan 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental

10 Oktober 2022   14:46 Diperbarui: 12 Oktober 2022   09:19 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Definisi kesehatan mecakup aspek fisik, mental, dan sosial, maka kesehatan individu tak lepas dari kesehatan jiwanya. (ilustrasi dari Kompas.id)

Ketika ia tidak mampu mengelola faktor eksternal yang akan mempengaruhi kesehatan jiwanya tersebut maka stimulasi yang datang dari luar akan berubah menjadi sebuah toksik.

Ketika berbagai toksik tersebut mengendap dalam diri maka pola sikap, kepribadian dan karakter seseorang tentu akan ikut terpengaruhi.

Kebiasaan untuk mengurusi kehidupan orang lain juga dapat menjadi bumerang yang akan mempengaruhi kesehatan jiwa bagi orang yang biasa melakukan hal tersebut.

Karena ketika ia melihat orang lain dapat berkembang dan maju menjadi lebih baik seperti memiliki barang baru, prestasinya meningkat, pekerjaannya makin cemerlang, dan sebagainya, malah akan membuat jiwanya merasa meronta-ronta karena merasa cemburu dan sakit hati.

Padahal orang lain yang mendapatkan kebaikan tersebut tetap dapat bersikap biasa saja dan tidak membicarakan pencapaiannya.

Maka lambat laun ketika kebiasaan mengurus kehidupan orang lain ini tidak dibendung maka akan mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang tersebut yang akan membuatnya merasa sangat menderita.

Hal yang perlu kita biasakan dalam hidup ini hendaknya untuk bersikap bodo amat terhadap apa yang telah dicapai oleh orang lain karena memang pencapaian tersebut tentu berasal dari usaha yang ia lakukan sendiri. 

Tugas kita hanya memberikan selamat dan tidak memungkinkan kita bisa bertanya tips atau kiat yang dilakukannya agar kita juga bisa meraih hal yang sama. Dan bukan melakukan hal sebaliknya yakni bersikap curiga atau menyampaikan hal yang tidak baik kepada orang lain tentang pencapaian yang telah seseorang raih.

Sikap bodo amat terhadap segala bentuk apersepsi maupun apresiasi dari orang lain juga perlu ditanamkan dalam diri pribadi kita masing-masing.

Bersikap bodo amat agar terhindar dari berbagai tekanan yang dapat mempengaruhi kehidupan anda (ilustrasi diambil dari Kompas.id
Bersikap bodo amat agar terhindar dari berbagai tekanan yang dapat mempengaruhi kehidupan anda (ilustrasi diambil dari Kompas.id

Ketika kalau misalkan kita mendapat atau mengalami sesuatu hal yang menjadi bahan perhatian atau perbincangan di orang-orang lain, kita tidak perlu pusing memikirkan seperti apa tanggapan atau feedback dari orang lain. Janganlah kita menjadikan segala omongan orang lain menjadi sesuatu batu loncatan untuk kita bertindak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun