Sehingga uang THR ini terasa sangat bermanfaat dan memiliki arti tersendiri dalam pandangan masyarakat pada umumnya. Maka pemberian THR ini pasti diharapkan terus ada dan ditunggu-tunggu oleh anak-anak atau bahkan oleh para orang tua.
Sekali lagi hal itu sah-sah saja. Karena tradisi pemberian THR salah satu budaya positif saat lebaran. Anda dan kita semua yang memberikan THR untuk anak-anak tentu memberikannya secara spontan dan terencana tanpa ada maksud apapun.
Bagi kita semua yang sudah dewasa yang memberikan THR untuk anak-anak tentu akan belajar juga bagaimana bersikap ikhlas dan tidak pamer. Sebuah pembiasan sikap yang baik untuk kehidupan sosial.
Nah, disamping membelajakanan uang THR anak-anak untuk dibelikan barang-barang bermanfaat seperti yang disampaikan diatas. Ada juga para orang tua yang terjebak suasana dan drama anak-anak.
Beberapa kasus yang pernah terjadi adalah ketika uang THR ini digunakan untuk membeli gawai seperti handphone. Anak jaman now memang suka sekali bermain gadget.
Ditambah di masa pandemi kemarin bahwa pembelajaran dilakukan secara daring. Pemberian materi pelajaran beserta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa semuanya dilakukan secara daring atau online.
Keadaan darurat seperti itu dimanfaatkan oleh anak-anak untuk melancarkan strateginya membujuk para orang tua untuk mau memfasilitasi PBM daring dengan kestersediaan perangkat pembelajaran berupa handphone ini.
Apalagi jika kebetulan anak-anak punya dana simpanan dari hasil tabungan atau pengumpulan uang THR yang dilakukan selama ini. Maka mereka akan semakin menjadi-jadi dalam melakukan aksi untuk menarik perhatian orang tuanya agar dibelikan handphone.
Ketika anak-anak sudah menyampaikan berbagai alasan dengan dalih handphone akan digunakan untuk pembelajaran daring. Mau tak mau, para orang tua pasti akan luluh juga. Hal itu demi kebaikan anak agar dapat menerima pelajaran yang disampaikan guru secara daring dengan baik.
Ketika anak-anak sudah merasa berkuasa atas handphone yang dibeli dari uang tabungan dana THR mereka selama ini. Maka mereka akan sesuka hati memanfaatkan handphone tersebut.
Ketika kondisinya suda demikian maka para orang tua harus segera beraksi memberikan ketegasan dalam bentuk aturan penggunaan handphone dirumah.