Padahal ponakan saya cuma diam dirumah tidak berkeliaran ikut teman-temannya yang lain. Dan hanya menerima THR dari tamu-tamu yang datang kerumah.
Lalu uang THR yang sudah terkumpul sebanyak itu kira-kira mau digunakan untuk apa? Apakah akan dibelanjakan untuk misalnya membeli mainan. Atau mungkinkah uang THR tersebut akan ditabung atau disimpan oleh orang tuanya.
Khusus untuk kakak saya sendiri sudah terbiasa membiasakan ponakan-ponakan saya untuk tidak menghambur-hamburkan uang THR yang mereka dapat saat lebaran.
Kakak saya mengarahkan anak-anaknya untuk menyimpan uang THR tersebut ke tabungannya. Karena sudah dibiasakan seperti itu maka tidak ada anak-anaknya yang komplain. Bahkan anaknya laki-laki yang masih kelas 6 SD juga menyetujui masukan orang tuanya itu.
Ataupun jika hendak dibelikan sesuatu maka anak-anaknya diajarkan untuk belajar mempertimbangkan maksudnya tersebut apakah itu sebuah kebutuhan atau keinginan semata.
Menanamkan kesadaran untuk belajar menabung kepada anak-anak pada momen penerimaan THR ini merupakan salah satu cara yang tepat untuk diajarkan sedini mungkin.
Apalagi khususnya bagi anak-anak yang sudah berada di bangku sekolah seperti PAUD hingga SD. Kebanyakan dari mereka sudah tidak menginginkan untuk membeli mainan lagi.
Biasanya anak-anak seusia itu sudah punya target atau sesuatu yang ingin dimiliki. Misalkan anak-anak mau menabung karena nanti uangnya mau digunakan untuk membeli sepeda, sepatu atau tas baru. Bahkan untuk membeli gawai seperti handphone.
Selain itu, anak-anak seusia itu ingin membelajakan uang THR mereka untuk membeli hewan peliharaan seperti ikan, kelinci atau kucing.
Bagi anak-anak yang sudah punya hewan peliharaan, maka biasanya mereka akan membelanjakan uang THR untuk membelikan hewan perliharaannya makanan atau pakan.
Ponakan saya yang paling kecil bahkan dua tahun lalu dibelikan sepeda dari uang THR yang sudah dikumpulkan setiap tahun. Walaupun dana untuk membeli sepeda tidak sepenuhnya dari uang THR yang terkumpul. Tapi ditambahkan dananya dari orang tua.