"Junghook? Maksudmu Sab..." Aku menahan diri sejenak, lalu aku bertanya sedikit pelan pada Lely, "Lel, kamu sudah tahu kan didepan itu cuma pakai teknologi dengan sedikit rahasia dapur perusahaan?"
Reaksinya sungguh diluar dugaan, meskipun tidak begitu mengejutkanku. Ia berkata, "Bercanda kok. Tapi emang Junghook ganteng ya?"
"Bisa dibilang gitu." Jawabku agak sedikit malas sambil memeriksa ulang barang belanjaanku, agar aku tidak lagi bolak-balik mengurus perlengkapan untuk liburan yang menurutku merupakan sebuah kado tersendiri.
"Sekarang kamu sedang belanja keperluan dapur ya, Lel?" Tanyaku setelah ia memenuhi keranjang dengan berbagai bumbu-bumbu dan berbagai jenis sayur-mayur seperti terong, timun, pisang, lengkuas, jahe, kunyit, dan bumbu-bumbu dapur lainnya.
"Yups. Kan keluargaku sedang jalan-jalan." Tukasnya singkat. "Belum lagi ada Virus COYOT20 dimana-mana. Jadi sedikit Curcumin membantu untuk menghalau virus COYOT20." Jawabnya seolah-olah memberikan peragaan dalam iklan di kuis interaktif.Â
Ia kembali memeriksa jenis belanjaan setelah itu, namun aku bisa melihat dari sorot matanya ada sedikit cahaya yang aku anggap bahwa ia sedang memeriksa daftar belanjaan lewat lensa mata yang ia kenakan sedari tadi, namun aku tidak memperhatikan hal tersebut dikarenakan aku sendiri terlalu sibuk untuk mencari bahan yang aku perlukan saat liburan bersama teman-teman.
Aku tidak begitu memperhatikan Lely lebih lama karena mendadak saja Mami Mira menelponku dari ujung telingaku.
"Sudah semuanya?" Tanya Mami Mira disebelah sana. Sepertinya kini ia sedang menjahit baju.
"Yups. Terisi dengan lengkap tanpa kekurangan sesuatupun." Jawabku mantap.
"Jangan terlalu lama ya diluar. Ingat ketika..."
"Ok Tan...Mams." Segera aku menutup telponnya dari ujung telingaku, sebelum aku mendengar geraman kecil dari Tante...Maksudku Mami Mira.