Akupun juga tidak luput dari teknologi AI yang mereka buat. Namun aku acuh saja dan tetap melanjutkan kegiatan berbelanja. Walaupun terkadang aku melihat beberapa orang melakukan tindakan protes di sebuah taman atau tempat-tempat yang dimana tempat tersebut memang diizinkan untuk melakukan tindakan protes atau juga sebuah protes dalam bentuk yang anggun seperti sebuah tembok dengan suara-suara protes tadi atau juga dengan sebuah karya seni seperti sebuah tulisan, gambar, atau hal lain semacamnya.
Setelah berbelanja dan sedikit memperhatikan bacaan-bacaan - sejenis idiom atau lelucon renyah - yang menarik dan menggelitik seperti "Baca banyak buku bikin kamu berpendidikan
Nyimenk bisa bikin kamu tinggi~
Jadi kalo kamu baca buku sambil nyimenk kamu bisa disebut sedang 'berpendidikan tinggi' ~ ", "Janganlah kamu menuntut Ilmu, karena ilmu tidak bersalah.", dan lain sejenisnya, aku mencoba untuk menyimpan serta mengubah idiom menggelitik tersebut menurutku sendiri sepanjang liburan agar liburan begitu menarik dan berwarna.
"Selamat datang di Idolmaret, selamat berbelanja~"
"Hai Tom."
"Eh, Lely. Belanja apaan nih?" Tanyaku ketika aku sedang memastikan beberapa barang yang aku beli ke dalam keranjang belanjaan.
"Mau tau aja apa mau tau banget?" Tanyanya balik, bikin aku sedikit keki.
"Cerita boleh, tidak cerita juga tak mengapa" kataku mencoba sedikit jual mahal, walaupun bagiku bukan jual mahal, tapi sedikit gengsi dan keki karena kalimat Lely membuatku sedikit kagok.
"Ya selain belanja untuk liburan nanti, rencananya juga mau belanja keperluan sehari-hari nih. Sayang tadi telat bangun, jadi orang-orang dirumah pada pergi semua sampai tubin(sekitar 4 hari, red)." Katanya sambil mengambil beberapa jenis sayuran seperti kubis, wortel, kacang panjang, daging ikan dengan sayur kol.
"Eh, Tom. Si Junghook juga jadi kasir disini?" Tanyanya dengan sedikit semangat, khas anak remaja kekinian.