maka dapat disimpulkan tradisi puter kayun merupakan tradisi ungkapanrasa syukur terhadap allah swt atas apa yang telah ia berikan kepada masyarakat desa Boyolangu Banyuwangi. Dan merupakan permintaan dari ki buyut jakso yang telah membuka kan jalan di banyuwangi bagian utara. Tradisi ini hanya dilakukan satu tahun sekali yaitu pada hari ke 10 bulan Syawal. Dalam pelaksanaannya menggunakan dokar yang di hias, dokar tersebut milik warga boyolangu sendiri. Jarak yang di tempu yaitukuang lebih 15 km yang di mulaidari desa boyolangu menuju pantai watu dodol. Sesampainya disana para warga melaakukan tabur bunga kepantai yang dilanjutkan dengan selamatan di pinggir pantai.
Â
Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Â
Â
Â
Wisri, W., & Imaroh, N. (2021). KAJIAN SIMBOLIK PADA TRADISI PUTER KAYUN. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan, 15(2), 381-390.
Â
Susanto, A., Soetopo, D., & PGRI, P. S. N. F. U. (2018). TRADISI PUTER KAYUN DI BANYUWANGI DALAM UPAYA MEMPERINGATI NAPAK TILAS JEJAK KI BUYUT JAKSO KABUPATEN BANYUWANGI.