Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Vonis Mati yang Menghidupkanku

17 September 2019   15:53 Diperbarui: 17 September 2019   16:19 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Narti mencoba mendatangi dokter yang sudah memvonisnya, Narti minta dokter kembali memeriksa penyakitnya. Dokter agak kaget begitu ketemu Narti, karena Narti terlihat sangat segar, tidak ada tanda-tanda seperti orang yang sedang mengidap penyakit Kanker Rahim.

Dokter pun langsung memeriksa Narti. Selesai memeriksa Narti dokter itu termenung dihadapan Narti.

"Dokter..kenapa..waktu saya sudah semakin dekat ya..saya sudah pasrahkan kok pada Tuhan..Dialah yang memiliki saya..dan Dialah yang berhak mengambil saya kembali.."

"Bukan bu...saya termenung karena saya takjub dengan semua ini.."

"Maksud dokter..apa karena saya terlihat ceria ya sehingga dokter takjub.."

"Saya takjub dengan kebesaran Tuhan bu...karena Tuhan sudah mengangkat penyakit ibu..Subhanallah.."

"Alhamdulillah Ya Allah...ternyata Engkau Maha Mengetahui dan Engkau Maha Bijaksana...Engkau dengar Do'aku dan Do'a anak-anakku..."

"Ternyata Tuhan sangat menyayangi ibu...karena ibu sangat menyayangi anak-anak yang dititipkan-Nya.."

Cerita ini hanya ingin menyampaikan bahwa Vonis Kematian itu bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Penyakit itu adalah juga Nikmat-Nya yang harus disyukuri, harus diterima dengan Ikhlas, agar kita bisa instropeksi dan mau memohon ampunan-Nya.

"Tuhan bisa segerakan apa yang seharusnya Dia Tunda, dan bisa Tunda segala sesuatu yang harus Dia Segerakan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun